Domperidone

Domperidone

Charina Elliani - detikHealth
Domperidone
Ilustrasi Obat domperidone (Foto: iStock)
Jakarta -

Permasalahan pencernaan, seperti rasa mual hingga muntah, adalah permasalahan yang sering dialami. Kondisi ini tak hanya umum pada anak-anak, tetapi juga pada orang dewasa.

Salah satu obat yang biasanya diberikan oleh dokter untuk mengatasi permasalahan ini adalah domperidone.

Apa Itu Obat Domperidone

Domperidone adalah obat antiemetik atau antimual dan obat prokinetik. Obat ini digunakan untuk mengatasi permasalahan seputar permasalahan perut, seperti rasa mual dan muntah, juga rasa sakit dan tidak nyaman pada area perut.

Obat ini bekerja dengan menghalang reseptor dopamin pada sistem pencernaan dan meningkatkan pergerakan atau kontaksi otot di perut dan usus, sekaligus meningkatkan pergerakan makanan di saluran pencernaan.

Obat jenis ini juga bisa digunakan untuk memicu produksi ASI dengan meningkatkan produksi kadar hormon prolaktin dalam tubuh.

Dosis dan Aturan Pakai Domperidone

  • Orang dewasa
  • Pengobatan jangka pendek, berat di atas 35 kg: 10 mg dengan dosis maksimal 30 mg per hari. Durasi maksimal konsumsi obat selama 1 minggu.
  • Anak-anak
  • Usia di atas 12 tahun dengan berat badan di atas 35 kg mengikuti dosis orang dewasa.

Bentuk Obat Domperidone

Tablet, kaplet, suspensi, dan obat tetes mulut

Golongan Domperidone

Obat resep

Kategori Domperidone

Dopamin antagonis, antiemetik, dan prokinetik

Kontra Indikasi Domperidone

Pasien dengan kondisi prolaktinoma atau tumor jinak pada otak, adanya gangguan jantung, seperti konduksi jantung dengan pemanjangan interval QT, gangguan elektrolit, gangguan motilitas gaster, dan gangguan hati.

Interaksi Domperidone

  • Penurunan efektivitas bila dikonsumsi bersamaan dengan agen antikolinergik, seperti dextromethorphan, diphenhydramine
  • Berisiko fatal meningkatkan risiko aritmia atau serangan jantung bila dikonsumsi bersaam dengan clarithromycin, ketoconazole, ritonavir, dan nefazodone

Perhatian Penggunaan Domperidone

  • Dikonsumsi dalam kondisi perut kosong, 15 sampai 30 menit sebelum makan.
  • Konsultasikan pada dokter untuk pasien yang memiliki riwayat personal atau riwayat keluarga penyakit kanker payudara
  • Konsultasikan pada dokter bila memiliki kondisi faktor risiko seragan jantung, seperti riwayat keluarga, tekanan darah tinggi, obesitas, diabetes, hiperkolesterolemia atau kadar kolesterol terlalu tinggi dalam darah, komsumsi alkohol dan rokok
  • Konsultasikan pada dokter bila memiliki kondisi gangguan hati
  • Konsultasikan pada dokter untuk golongan anak-anak dan lansia
  • Konsultasikan pada dokter bila dalam kondisi hamil atau menyusui

Efek Samping Domperidone

  • Peningkatan kadar prolaktin
  • Gangguan mata
  • Mulut kering
  • Diare
  • Kondisi lemah atau lelah yang berlebihan
  • Gangguan sistem imun
  • Sakit kepala
  • Rasa cemas
  • Menurunnya gairah seksual
  • Retensi urine
  • Rasa nyeri atau sakit pada payudara atau payudara terasa lebih lembut
  • Ruam pada kulit
  • Kejang
  • Detak jantung yang cepat
  • Pergerakan tubuh yang tidak bisa dikontrol, seperti gerakan mata, lidah, atau otot terasa kaku
  • Pembengkakan pada kaki, tangan, pergelangan kaki, wajah, bibir, atau tenggorokan yang disertai rasa sulit untuk bernapas atau menelan


Simak Video "Video: Jangan Panik Moms Jika ASI Tak Langsung Keluar Setelah Melahirkan"
[Gambas:Video 20detik]
(suc/suc)

Istilah Penyakit Terkait

Lihat Lainnya

Stevens-Johnson Syndrome (SJS)

Stevens-Johnson syndrome (SJS) adalah kondisi langka, memicu ruam menyakitkan dan memerlukan perawatan medis. Kenali gejala dan penyebab untuk penanganan cepat.

Plantar Fasciitis

Plantar Fasciitis merupakan penyebab umum nyeri di bagian tumit. Dipicu oleh radang pada plantar fascia, jaringan yang menghubungkan tumit hingga jari kaki.

Tumit Kaki Kiri Sakit

Tumit kaki kiri sakit bisa dikaitkan dengan banyak hal, mulai plantar fasciitis hingga achilles tendinitis. Kenali penyebab, gejala, hingga cara mengatasinya.
Berita Terkait