Ibuprofen

Ibuprofen

Fadilla Namira - detikHealth
Ibuprofen
Ilustrasi ibuprofen. Foto: shutterstock
Jakarta - Ibuprofen merupakan salah satu jenis obat yang tidak asing lagi di telinga masyarakat Indonesia. Obat ini berfungsi sebagai anti nyeri dan penurun panas (demam). Selain banyak ditemukan pada obat flu, ibuprofen dapat dijumpai pada obat sakit gigi, nyeri haid, dan gel pereda nyeri sendi.

Walaupun ia tergolong obat bebas, penggunaannya tetap mematuhi petunjuk atau anjuran dokter agar tidak menimbulkan gejala overdosis. Apalagi orang dengan kondisi sensitif, seperti lansia dan anak-anak, pemakaiannya harus berkonsultasi terlebih dahulu pada dokter. Dikutip dari Monthly Index of Medical Specialities, berikut informasi terkait obat ibuprofen.

Golongan Obat Ibuprofen

Obat bebas dan resep

Kategori Obat Ibuprofen

Obat antiinflamasi nonsteroid atau Nonsteroidal Anti-Inflammatory Drugs (NSAIDs).

Indikasi Umum Ibuprofen

Ibuprofen diberikan kepada seseorang dengan peradangan, nyeri, demam, ataupun migran.

Komposisi Ibuprofen

Ibuprofen

Dosis dan Aturan Pakai Ibuprofen

Dosis yang diberikan kepada pengguna berbeda-beda. Tentunya tergantung pada bentuk obat, indikasi, usia, dan berat badan.

1. Nyeri

(Suntik)

Dewasa: 400-800 mg/6 jam atau 3.200 mg setiap hari

Anak 6-9 tahun dengan berat 20-29 kg: 600 mg per hari.

Anak 10-11 tahun dengan berat 30-39 kg: 800 mg per hari.

Anak 12-17 tahun dengan berat lebih dari 40 kg: 1.200 per hari.

(Tablet)

Dewasa: 200-400 mg/6 jam atau 1.200 mg setiap hari

Anak 3-11 bulan dengan berat lebih dari 5 kg: 50 mg 3-4 kali sehari.

Anak 1-3 tahun: 100 mg tiga kali sehari.

Anak 4-6 tahun: 150 mg tiga kali sehari

Anak 7-9 tahun: 200 mg tiga kali sehari.

Anak 10-12 tahun: 300 mg tiga kali sehari.

2. Demam

(Suntik)
Dewasa: 3.200 mg

Anak 6-9 tahun dengan berat 20-29 kg: 600 mg per hari.

Anak 10-11 tahun dengan berat 30-39 kg: 800 mg per hari

Anak 12-17 tahun dengan berat lebih dari 40 kg: 1.200 per hari.

(Tablet)
Dewasa: 200-400 mg/6 jam atau 1.200 mg setiap hari

Anak 3-11 bulan dengan berat lebih dari 5 kg: 50 mg 3-4 kali sehari.

Anak 1-3 tahun: 100 mg tiga kali sehari.

Anak 4-6 tahun: 150 mg tiga kali sehari

Anak 7-9 tahun: 200 mg tiga kali sehari.

Anak 10-11 tahun: 300 mg tiga kali sehari.

Anak 12 tahun: Dosisnya sama seperti orang dewasa.

3. Duktus Arteriosus Paten (Suntik)

Bayi kurang dari 32 minggu: 500-1.500 gram.

4. Artritis reumatoid remaja (Tablet)

Anak: 30-40 mg/kg 3-4 kali sehari atau 2.400 per hari.

5. Migran (Tablet)

Dewasa: 200-400 mg tiga kali sehari.

6. Gangguan Sendi

(Tablet)
Dewasa: 2.400 mg setiap hari.

Anak 12 tahun: Dosisnya sama seperti orang dewasa.

(Gel)
Dewasa: Oleskan 50-125 mg atau 4-10 cm gel ke area nyeri empat kali sehari.
Taruh pada tempat yang kering antara 15-30 derajat celsius dan hindarkan dari sinar matahari langsung.

Kontra Indikasi Ibuprofen

Pastikan pengguna tidak memiliki penyakit kontraindikasi dengan ibuprofen, misalnya:

  • Hipersensitivitas terhadap ibuprofen.
  • Riwayat reaksi hipersensitivitas terhadap aspirin dan NSAID lainnya.
  • Tukak lambung.
  • Pendarahan.
  • Penyakit jantung berat.
  • Pasien operasi jantung koroner atau Coronary Artery Bypass Graft (CABG).
  • Gangguan ginjal dan hati parah.
  • Kehamilan trimester ketiga.

Interaksi Ibuprofen dengan Obat Lain

Ibuprofen yang dikonsumsi bersamaan dengan obat lain akan menyebabkan efek seperti berikut:

  • Meningkatkan risiko ulserasi atau perdarahan dengan NSAID lain, seperti aspirin atau SSRI.
  • Dapat mengurangi efek antihipertensi dengan ACE inhibitor dan antagonis reseptor angiotensin II.
  • Peningkatan risiko racun pada ginjal dengan siklosporin dan tacrolimus.
  • Dapat meningkatkan risiko kejang dengan antibiotik kuinolon.
  • Peningkatan risiko toksisitas hematologis dengan AZT (Retrovir).
  • Meningkatkan konsentrasi ibuprofen dalam plasma darah dengan fluconazole dan voriconazole.

Perhatian Penggunaan Ibuprofen

Seseorang dengan penyakit penyerta harus berwaspada, terutama bagi pasien pengidap ulkus (luka terbuka), jantung (kardiovaskular), dehidrasi akut, hipovolemik, pembekuan darah, infeksi cacar air, kehamilan, dan gangguan pada ginjal serta hati. Sebelum menggunakannya, beri tahu dokter jika pengguna mempunyai kebiasaan merokok atau mengonsumsi alkohol dalam jumlah besar.

Efek Samping dan Bahaya Ibuprofen

Obat ini dapat menyebabkan pusing, ngantuk, kelelahan, atau gangguan penglihatan sehingga tidak disarankan bagi pekerja yang terkait mengemudi atau mengoperasikan mesin. Khusus penggunaan gel, jauhkan ia dari paparan berlebihan sinar matahari.

Wanita hamil atau menyusui diharapkan berkonsultasi dulu kepada dokter karena ibuprofen masuk ke dalam golongan Z. Artinya, memberikan efek kelainan jantung pada bayi, gangguan ginjal janin, dan hipertensi pulmonal persisten.

Bentuk Obat Ibuprofen

  • Tablet, injeksi (suntik), dan gel.
  • Manufaktur dan No registrasi (TBC) Ibuprofen
    - (Obat generik)

Ditinjau oleh:

dr Barry Anggara, SpPD

Ketua Komite Farmasi dan Terapi

Primaya Hospital Bekasi Timur

Simak Video "Video Mitos atau Fakta: Perlukah Minum Oseltamivir Saat Kena Flu?"
[Gambas:Video 20detik]
(suc/suc)

Istilah Penyakit Terkait

Lihat Lainnya

Demam

Demam adalah kondisi yang mungkin banyak terjadi pada orang. Faktanya, ini menandakan sistem kekebalan sedang bekerja. Berikut penjelasannya.

Rematik

Rematik merupakan peradangan yang menyebabkan rasa nyeri, kaku, dan bengkak pada sendi. Simak penjelasan mengenai rematik.

Yellow Fever

Yellow fever atau demam kuning adalah penyakit infeksi yang disebarkan oleh gigitan nyamuk. Demam ini bisa membuat kulit hingga mata menguning.
Berita Terkait