Warfarin

Warfarin

Charina Elliani - detikHealth
Warfarin
Ilustrasi Obat Warfarin Foto: Getty Images/iStockphoto/eternalcreative
Jakarta -

Penggumpalan darah di arteri ataupun pembuluh darah bisa berisiko fatal bagi keselamatan. Kondisi ini bisa memicu terjadinya penyakit serius, seperti stroke dan serangan jantung. Salah satu obat yang digunakan untuk mengatasi dan mencegah hal tersebut adalah obat warfarin. Simak penjelasan selengkapnya.

Apa itu Obat Warfarin

Warfarin adalah obat yang digunakan untuk mengobati atau mencegah penggumpalan darah di pembuluh darah ataupun di arteri, yang juga bisa menurunkan risiko penyakit lain, seperti stroke, serangan jantung, dan situasi serius lainnya.

Dosis dan Aturan Pakai Warfarin

Orang dewasa: 5-10 mg per hari untuk 1 atau 2 hari. Umumnya dilanjut dengan dosis perawatan 2-10 mg per hari.

Dosis untuk lansia umumnya akan dikurangi sesuai dengan anjuran dokter.

Obat ini adalah obat resep sehingga tidak untuk dikonsumsi tanpa anjuran dokter.

Bentuk Obat Warfarin

Tablet

Golongan Warfarin

Obat resep

Kategori Warfarin

Antikoagulan (pengencer darah)

Kontra Indikasi Warfarin

Pasien yang telah melalui prosedur operasi besar dalam jangka 72 jam, memiliki kondisi hipersensitivitas terhadap obat-obatan tertentu, memiliki kondisi pendarahan tertentu, sedang hamil atau akan melahirkan dalam kurun waktu 28 jam, memiliki kondisi gangguan hati, memiliki varises esofagus besar, jumlah trombosit kurang dari 50 x 109/cu.mm atau memiliki kondisi trombositopenia.

Interaksi Warfarin

Layaknya obat-obatan pada umumnya, warfarin bisa menimbulkan interaksi bila dicampurkan dengan sejumlah obat, vitamin, atau suplemen herbal lainnya.

Interaksi dengan obat-obat berikut berpotensi menurunkan efektivitas dari obat warfarin dan meningkatkan risiko terhadap efek samping atau pendarahan akibat warfarin:

  • Aspirin atau produk yang mengandung aspirin
  • Acetaminophen (tylenol) atau produk mengandung acetaminophen lainnya
  • Antacid atau laxative
  • Antibiotik
  • Obat-obatan anti jamur seperti fluconazole
  • Obat alergi atau flu
  • Ibuprofen (advil, motrin IB) atau naproxen sodium (aleve)
  • Obat-obatan untuk mengatur detak jantung, seperti amiodarone (pacerone, nexterone)

Selain obat-obatan, warfarin juga bisa berinteraksi dengan suplemen herman dan makanan atau minuman, seperti:

  • Dong quai
  • Echinacea
  • Coenzim Q10
  • Ginkgo biloba
  • Ginseng
  • Teh hijau
  • St. John's wort
  • Vitamin E
  • Bawang putih
  • Jus kranberi atau buah kranberi
  • Alkohol
  • Grapefruit
  • Licorice

Perhatian Penggunaan Warfarin

  • Hindari aktivitas yang bisa meningkatkan risiko terhadap pendarahan atau cedera
  • Gunakan perlindungan lebih untuk mencegah terjadinya pendarahan, termasuk ketika mencukur bagian tubuh atau mengosok gigi
  • Hindari perubahan pola makan tanpa mengonsultasikan pada dokter terlebih dahulu
  • Makanan-makanan tinggi vitamin K bisa menurunkan efektivitas warfarin. Konsumsi makanan-makanan ini dalam jumlah yang konsisten secara mingguan.
  • Beberapa makanan atau minuman bisa berinteraksi dengan obat ini, termasuk jus grapefruit, kranberi, noni, dan jus buah delima.
  • Hindari konsumsi alkohol
  • Konsultasikan pada dokter bila ingin mengonsumsi obat lain untuk rasa nyeri, arthritis, demam, atau pembengkakan

Efek Samping Warfarin

  • Bisa menimbulkan reaksi alergi, seperti bengkak pada wajah, lidah, bibir, dan tenggorokan, atau sulit untuk bernapas
  • Bisa membuat pendarahan sulit berhenti, misal mimisan atau luka pada tangan
  • Warfarin juga bisa meningkatkan risiko pendarahan pada organ dalam yang bisa berbahaya, gejala yang perlu diwaspadai:
  • Kepala pusing atau sakit kepala secara tiba-tiba dan tubuh terasa lemas
  • Pembengkakan atau memar yang tidak biasa
  • Rasa sakit pada bagian tubuh tertentu
  • Gusi berdarah
  • Mimisan
  • Darah yang keluar dari luka atau bekas jarum suntik tidak cepat berhenti
  • Pendarahan menstruasi berat atau pendarahan pada vagina yang bukan menstruasi
  • Darah pada urin atau saat buang air besar
  • Urin berwarna cokelat
  • Batuk darah atau muntah terlihat seperti ada ampas kopi
  • Nyeri, bengkak, atau rasa tidak nyaman pada sendi
  • Perubahan penglihatan


Simak Video "Video: Kenali Gejala Stroke Hemoragik yang Bikin Perdarahan di Otak"
[Gambas:Video 20detik]
(suc/suc)

Istilah Penyakit Terkait

Lihat Lainnya

Stevens-Johnson Syndrome (SJS)

Stevens-Johnson syndrome (SJS) adalah kondisi langka, memicu ruam menyakitkan dan memerlukan perawatan medis. Kenali gejala dan penyebab untuk penanganan cepat.

Plantar Fasciitis

Plantar Fasciitis merupakan penyebab umum nyeri di bagian tumit. Dipicu oleh radang pada plantar fascia, jaringan yang menghubungkan tumit hingga jari kaki.

Tumit Kaki Kiri Sakit

Tumit kaki kiri sakit bisa dikaitkan dengan banyak hal, mulai plantar fasciitis hingga achilles tendinitis. Kenali penyebab, gejala, hingga cara mengatasinya.
Berita Terkait