Dermatitis kiranya menjadi salah satu penyakit kulit yang familiar di telinga. Kondisi ini terjadi karena adanya peradangan pada kulit yang menyebabkan kulit terasa gatal, kering, atau ruam. Meski sering disamakan dengan eksim, nyatanya terdapat beberapa jenis dermatitis lainnya. Apa saja? Simak penjelasan berikut ini.
Apa Itu Dermatitis?
Dermatitis adalah istilah umum untuk kondisi yang menyebabkan peradangan pada kulit. Dalam kata dermatitis, 'derm' berarti kulit dan 'itis' berarti peradangan.
Kondisi ini memiliki banyak penyebab dan bentuk yang biasanya menyebabkan kulit gatal, kering, atau ruam. Dermatitis juga bisa menyebabkan kulit melepuh, mengeluarkan cairan, kerak, atau mengelupas.
Ada beberapa jenis dermatitis. Beberapa dapat bertahan lama, sementara yang lain mungkin mengalami siklus antara kambuh dan periode tanpa gejala. Jenis dermatitis di antaranya:
1. Dermatitis atopik
Jenis ini lebih sering disebut sebagai eksim. Dermatitis atopik bisa menurun dalam keluarga dan biasanya berkembang selama masa bayi. Namun, jenis ini juga bisa berkembang di masa dewasa.
Tidak ada obat untuk dermatitis atopic. Orang dengan kondisi ini biasanya akan mengalami gejala dalam siklus kambuh dan periode tanpa gejala. Saat kambuh, bercak kulit mungkin tampak kasar, kering, dan gatal.
2. Dermatitis kontak
Dermatitis kontak terjadi ketika suatu zat menyentuh kulit dan menyebabkan reaksi. Reaksi ini dapat berkembang menjadi ruam yang membakar, menyengat, gatal, atau melepuh.
Dermatitis kontak dapat disebabkan oleh alergi atau iritan. Pada dermatitis kontak, iritan zat luar langsung merusak kulit dan menyebabkan reaksi. Sedangkan pada dermatitis kontak alergi, zat luar mungkin tidak secara langsung merusak kulit tetapi akan menyebabkan sistem kekebalan bereaksi sedemikian rupa.
3. Dermatitis dishidrotik
Pada dermatitis dishidrotik, kulit tidak dapat melindungi dirinya sendiri. Hal ini menyebabkan kulit kering dan gatal, disertai lepuh kecil. Ini terjadi terutama pada kaki dan tangan, dan juga dapat terjadi pada orang yang banyak berkeringat di area tersebut.
4. Dermatitis seboroik
Dermatitis tipe ini sering terjadi pada kulit kepala, wajah, dada, dan sekitar telinga. Ini sering menyebabkan bercak bersisik, perubahan warna kulit, dan ketombe. Stres atau kurang tidur dapat memperburuk gejala ini.
Tidak ada obat untuk dermatitis seboroik, tetapi bisa dirawat secara efektif.
Gejala Dermatitis
Gejala dermatitis berkisar dari ringan hingga parah dan akan terlihat berbeda tergantung pada bagian tubuh mana yang terkena. Gejalanya akan bervariasi tergantung pada jenis dermatitis yang menyebabkannya, meskipun seringkali sulit dibedakan.
Secara umum, gejala dermatitis dapat meliputi:
- Ruam
- Lecet
- Kulit kering dan pecah-pecah
- Kulit yang gatal
- Kulit terasa menyakitkan, perih, atau terbakar
- Pembengkakan
Dermatitis juga menyebabkan perubahan warna kulit. Namun, ini akan tampak berbeda pada warna kulit yang berbeda. Pada kulit yang lebih gelap, ruam dermatitis biasanya tampak abu-abu, ungu, atau lebih gelap dari warna kulit normal. Pada kulit yang lebih terang, bercak dermatitis biasanya akan tampak merah muda atau merah.
Penyebab Dermatitis
Dermatitis disebabkan oleh kombinasi aktivasi sistem kekebalan tubuh, genetika, dan pemicu lingkungan. Berikut informasinya.
Penyedia layanan kesehatan akan mencari tanda-tanda dermatitis, seperti ruam, kemerahan, sisik, kering, dan lainnya. Mereka akan bertanya tentang gejala yang dialami oleh pengidap. Seperti misalnya:
- Apakah gatal?
- Apakah kulit terasa seperti terbakar?
- Apakah kulit kering?
- Pernahkah bersentuhan dengan sesuatu yang dapat mengiritasi kulit?
Biasanya penyedia layanan kesehatan dapat mendiagnosis dermatitis berdasarkan pemeriksaan kulit. Namun, bila ada keraguan, mereka dapat melakukan tes berikut:
- Tes darah untuk memeriksa penyebab ruam yang mungkin tidak berhubungan dengan dermatitis
- Biopsi kulit untuk membedakan satu jenis dermatitis dari yang lain
- Tes kulit alergi
Pengobatan Dermatitis
Tidak ada pengobatan yang dapat menghilangkan gejala dermatitis 100 persen setiap saat. Jenis pengobatan tergantung pada jenis dermatitis dan lokasinya. Langkah pertama adalah menghindari apapun yang memicu dermatitis, bisa jadi stres, bahan kimia, asap rokok, dan sejumlah iritan lain yang memperburuk dermatitis.
Langkah berikutnya adalah mencoba pengobatan sendiri. Beberapa perawatan rumahan yang bisa dilakukan untuk mengobati dermatitis di antaranya:
- Gunakan pelembab
- Jaga suhu supaya tidak lembab
- Melindungi kulit dari iritan
- Kurangi stres
- Mandi dengan air hangat
- Gunakan sabun lembut
- Hindari menggaruk
- Jika tak kunjung sembuh, gunakan obat yang diresepkan oleh dokter. Dokter mungkin akan meresepkan:
- Krim pelembab
- Penghambat kalsineurin
- Krim dan salep kortikosteroid
- Penghambat fosfodiesterase-4
- Obat oral
- Antihistamin
- Antibiotik untuk pengidap dermatitis perioral
Kapan Harus ke Dokter?
Temui dokter jika:
- Merasa sangat tidak nyaman sehingga kurang tidur atau terganggu dari rutinitas harian
- Kulit menjadi sakit
- Menduga bahwa kulit terinfeksi
- Sudah mencoba langkah-langkah perawatan di rumah tetapi tanda dan gejala tidak berkurang
Simak Video " Hijab Sebabkan Ketombe? Begini Penjelasan Dokter SpKK"
(suc/suc)