Hidung manusia bisa mencium ribuan bahkan jutaan aroma yang berbeda. Tapi menurut ilmuwan hidung manusia hanya memiliki sekitar 400 jenis reseptor bau yang berbeda, yaitu protein yang menangkap molekul aroma yang dapat diidentifikasi. Sel reseptor itu mampu melakukan pencampuran dan pencocokan (mix and match).
Dilansir Scientificamerican, Jumat (14/1/2011), setiap sel saraf dalam hidung bisa mencium dan mengenali lebih dari satu bau, tetapi dengan puncak bau yang berbeda. Dan keunikan aroma tergantung pada sel-sel yang menanggapinya dan seberapa intens aroma tersebut sering dihirup.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setiap neuron dihubungkan melalui sinapsis ke olfactory bulb (bola saraf penciuman), yang merupakan bagian dari otak dengan serat panjang yang disebut akson. Di olfactory bulb inilah kesan aroma pertama kali dibuat.
Setelah aroma mencapai reseptor, olfactory bulb akan mengirimkan impuls saraf melalui saluran penciuman, talamus (yang kemudian mengirimkan impuls ke neokorteks) dan hipotalamus.
Di dalam neokorteks terjadi diskriminasi, persepsi dan menyimpanan memori aroma, yang memungkinkan orang mampu mengidentifikasi aroma yang diciumnya.
Jadi, orang dapat mengenali banyak aroma termasuk membedakan bau busuk dan wewangian bergantung pada memori aroma yang disimpan dan persepsi terhadap bau tersebut di bagian otak.
(mer/ir)











































