Penelitian yang dilakukan di Norwegia ini melibatkan lebih dari 2.000 orang ibu hamil. Penelitian ini merupakan yang pertama kalinya melihat hubungan antara takut melahirkan dengan lamanya proses persalinan.
Banyak wanita yang takut ketika menghadapi proeses persalinan. Selain tidak nyaman dan menyakitkan, persalinan juga berisiko membuat wanita harus berurusan dengan peralatan pembantu kelahiran seperti forseps hingga operasi caesar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adams dan rekannya menganalisis informasi dari 2206 orang ibu hamil yang dijadwalkan akan melahirkan di sebuah rumah sakit di Norwegia pada tahun 2008 sampai 2010. Pada minggu ke-32 kehamilan, para ibu hamil ini diminta mengisi angket untuk menilai tingkat ketakutannya untuk melahirkan.
Dalam laporan yang dimuat jurnal BJOG: An International Journal of Obstetrics and Gynaecology, sebanyak 7,5 persen wanita dalam penelitian diketahui memiliki perasaan takut melahirkan. Durasi rata-rata lama proses persalinan pada wanita yang takut melahirkan adalah 8 jam, sedangkan wanita yang tidak takut melahirkan hanya 6 jam 28 menit.
Setelah menganalisis faktor yang dapat mempengaruhi lama proses persalinan, misalnya kehamilan sebelumnya dan penggunaan zat perangsang persalinan, wanita yang takut melahirkan memiliki waktu 47 menit lebih lama dalam proses persalinan dibandingkan wanita yang tidak takut melahirkan.
Penelitian ini juga menemukan bahwa wanita yang takut melahirkan lebih sering melahirkan dengan bantuan alat, yaitu sebanyak 17 persen dibandingkan wanita yang tidak takut melahirkan sebanyak 10,6 persen. Wanita yang takut melahirkan juga lebih sering melahirkan lewat operasi caesar, yaitu sebanyak 10,9 persen dibandingkan pada wanita yang tidak takut sebesar 6,8 persen.
"Kecemasan dan ketakutan dapat meningkatkan konsentrasi hormon katekolamin dalam darah. Hormon ini pada gilirannya dapat melemahkan kemampuan rahim untuk berkontraksi. Selain itu, komunikasi yang buruk antara pasien dan dokter dapat menyebabkan penanganan tertunda dan menyebabkan proses persalinan menjadi semakin lama," kata Adams.
Konseling kehamilan dapat meningkatkan kemampuan komunikasi dan mengurangi kecemasan ibu hamil. Oleh karena itu, konseling akan bermanfaat bagi wanita yang takut melahirkan.











































