Saat masih kecil, si kembar Gwennan dan Elin Thomas selalu menggunakan pakaian yang sama dan rambut pirang dikuncir dengan pita yang sama. Beranjak remaja, saudara yang kembar identik ini semakin tak terpisahkan. Mereka bahkan bersekolah di universitas yang sama.
"Kami adalah sahabat terbaik. Melihat beberapa foto masa kecil, kami masih berdebat ini siapa itu siapa," jelas Gwennan (35 tahun), seperti dilansir Dailymail, Rabu (5/9/2012).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menderita bentuk alopecia yang paling ekstrem, yakni alopecia universalis, yang membuatnya kehilangan semua rambut di tubuhnya, termasuk alis dan bulu mata.
Sepuluh tahun berlalu, tapi ia masih ingat bagaimana ia terbangun dan menemukan gumpalan rambut di bantal. Dari hari ke hari rambutnya semakin menipis dan kemudian mulai rontok dalam jumlah yang cukup banyak dalam semalam. Kini Gwennan yang berasal dari Cardiff, Inggris, tampak botak tanpa rambut di sekujur tubuhnya.
Alopecia terjadi ketika sistem kekebalan tubuh mulai menyerang folikel rambut. Kondisi ini biasanya hanya terjadi pada beberapa bagian tubuh, namun beberapa pasien bisa mengembangkan alopecia totalis atau disebut juga alopecia universalis, di mana seluruh kulit kepala terpengaruh.
Yang luar biasa, saudara kembarnya, Elin, tidak terpengaruh dengan kondisi tersebut meskipun mereka memiliki gen yang sama persis.
Secara historis, alopecia biasanya menurun dalam keluarga, bahkan dianggap sebagai suatu kondisi warisan. Namun pengalaman Gwennan dan Elin lebih kuat pada faktor non-genetik.
Para ahli percaya kasus yang dialami saudara kembar ini adalah bukti bahwa faktor lingkungan juga merupakan faktor utama dalam pengembangan kondisi alopecia. Penemuan ini membuka jalan bagi pemahaman baru dan masalah yang sulit untuk diobati.
"Pada kembar identik dengan alopecia, sekitar 50 persen kedua saudara kembar mengembangkan kondisi yang sama. Itu berarti kira-kira setengah dari penyebab alopecia non-genetik dan mungkin lingkungan," jelas Dr Angela Christiano, pemimpin studi alopecia dunia yang berbasis di Columbia University Medical Center.
Menurutnya, kembar menyediakan platform yang sempurna untuk mempelajari penyebab lingkungan, karena mereka paling mungkin hidup dengan lingkungan dan didikan yang sama. Jadi, untuk ilmu pengetahuan, kasus kembar seperti Gwennan dan Elin sangat menarik.
(mer/ir)











































