"Paparan asap rokok pada anak usia dini sangat berbahaya. Ini dikarenakan otak anak pada usia tersebut masih dalam tahap perkembangan," imbuh Linda Pagani, salah satu peneliti dari University of Montreal, seperti dikutip dari Times of India, Senin (27/5/2013).
Pagani meneliti data 2.055 anak, sejak mereka lahir mereka sampai berusia 10 tahun. Data ini termasuk laporan orang tua tentang paparan asap rokok dan laporan guru tentang perilaku di kelas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Studi ini menunjukkan bahwa periode setelah anak dilahirkan penting untuk dilakukan pencegahan gangguan perkembangan otak anak. Perlu diupayakan gerakan promosi kesehatan agar orang tua menyadari apa efek negatif asap rokok terhadap anak-anaknya," tambah Pagani.
Sebisa mungkin perokok yang sudah memiliki anak tidak merokok di dalam rumah atau saat sedang berada di sekitar anak-anaknya. Selain menjauhkan anak agar tidak menjado perokok pasif, ini juga akan mengecilkan kemungkinan anak akan mencoba rokok saat ia dewasa nanti.
Studi baru ini telah diterbitkan dalam Journal of Epidemiology and Community Health.
(vit/vit)











































