Dokter menyoroti risiko serangan jantung yang kerap muncul pada saat event olahraga, khususnya lari. Spesialis kedokteran olahraga Siloam Hospitals TB Simatupang dr Bernadette Laura, SpKO mengungkapkan situasi tersebut sebenarnya bisa dicegah dengan mengetahui kondisi tubuh melalui skrining.
Skrining kesehatan, khususnya jantung, sebelum ikut event olahraga besar perlu dilakukan untuk mengetahui faktor risiko yang tidak terlihat. Ini sangat penting mengingat masalah jantung umumnya tidak selalu menunjukkan gejala.
Beberapa tes jantung yang biasanya dilakukan adalah dengan pemeriksaan elektrokardiogram (EKG) atau treadmill test. Hasil tes ini nantinya akan menunjukkan apakah seseorang memiliki penyakit jantung bawaan atau kondisi jantung tertentu, sehingga bisa ditentukan apakah dirinya layak mengikuti event olahraga besar tersebut atau tidak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebelum event tertentu atau event marathon misalkan kayak gitu ya. Itu memang harus ngelakuin screening dulu di awal," ujar dr Laura ketika ditemui detikcom beberapa waktu lalu.
Untuk mencegah penyakit jantung hingga risiko cedera, ia juga mengingatkan pentingnya latihan terstruktur dan recovery (pemulihan). Latihan terstruktur dilakukan untuk mengetahui sejauh mana batas kemampuan olahraga yang bisa dilakukan.
Sedangkan recovery perlu dilakukan untuk menjaga kondisi tubuh tetap baik selama dan sesudah berolahraga. Menurut dr Laura, recovery menjadi salah satu faktor yang sering dilupakan oleh atlet rekreasional.
"Untuk recovery itu, ada recovery aktif dan pasif. Yang pasif itu seperti tidur. Kemudian recovery aktif itu kayak stretching, mobilisasi, latihan itu termasuk recovery aktif," ungkapnya.
Ia juga mengingatkan pentingnya menjaga asupan nutrisi dan hidrasi dengan baik. Seluruh faktor itu dapat mendorong tubuh performa olahraga menjadi lebih baik dan mencegah tubuh over-limit.
"Makanya perlu banget untuk tahu limit kita itu sampai mana. Banyak orang yang nge-push soalnya. Banyak sekali. Karena mungkin tadi ya, dorongan sekitar, atau ada rasa ego juga kadang-kadang kan," tandasnya.











































