Anak Demam Sudah Biasa, Tapi Orang Tua Perlu Waspada

Ulasan Khas Penyakit Si Kecil

Anak Demam Sudah Biasa, Tapi Orang Tua Perlu Waspada

- detikHealth
Rabu, 05 Jun 2013 16:31 WIB
Anak Demam Sudah Biasa, Tapi Orang Tua Perlu Waspada
Foto: Ilustrasi/Thinkstock
Jakarta - Banyak orang bilang bahwa demam pada anak tak selamanya pertanda bahaya. Sebab peningkatan suhu tubuh terkadang merupakan bagian dari proses tumbuh kembangnya. Ketika ini terjadi, artinya tubuh sedang melakukan perlawanan terhadap infeksi yang menyerang.

Walaupun kondisi ini wajar, orang tua sebaiknya selalu waspada dan jangan lengah. Memang kadangkala suhu tubuh anak akan kembali normal dengan sendirinya. Namun ada kondisi-kondisi tertentu yang bisa memicu demam dan membutuhkan perhatian khusus.

"Umumnya anak yang terlalu lelah atau terlalu banyak main akan demam. Jika memang seperti ini kondisinya, mungkin ia dehidrasi. Berikan paracetamol dan minum air putih yang banyak, serta istirahat yang cukup. Namun jika anak kejang, sebaiknya segera dibawa ke dokter," terang dr Emma Nurhema SpA, dokter spesialis anak RSUP Persahabatan kepada detikHealth seperti ditulis Rabu (5/6/2013).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada anak-anak, demam seringkali memburuk pada malam hari karena suhu tubuh naik secara alami saat itu. Akibatnya, demam yang ringan di siang hari dapat naik dengan mudah ketika tidur. Kondisi ini akan menyebabkan ketidaknyamanan. Oleh karena itu, terkadang obat penurun panas diberikan dengan tujuan mengurangi rasa gelisan dan tidak nyaman.

"Berikan obat demam (paracetamol) dan air putih selama kurang lebih 2-3 hari sambil mengontrol suhu badan anak. Sebaiknya juga pakaikan pakaian yang tipis, jangan jaket tebal agar keringatnya bisa keluar. Jika setelah 3 hari demam anak belum juga turun, sebaiknya segera dibawa ke dokter," kata dr Emma.

Demam baru perlu mendapat perhatian serius dan butuh penanganan dokter apabila anak berumur kurang dari 8 minggu dan mengalami demam dengan suhu 38 derajat Celcius lebih, sistem kekebalan tubuhnya melemah akibat kemoterapi, atau jika disertai kelesuan, muntah, diare, leher kaku, atau ruam yang tidak biasa.

Jika hendak memberi obat penurun panas, pastikan dosisnya sesuai dengan usia dan berat badan anak. Jika tidak yakin, tanyakan pada dokter atau apoteker terdekat.

(pah/vit)

Berita Terkait