Dikutip dari ippmedia.com, Minggu (5/1/2014), pria ODHA yang kini berusia 45 tahun itu mengaku payudaranya mulai tumbuh setelah mengonsumsi obat HIV-AIDS. Awalnya, ia menduga penyebabnya adalah karena pola makan dan dietnya yang tak seimbang. Namun kemudian ia mengubah kesimpulannya.
"Saya merasa sangat malu untuk pergi keluar dari rumah, karena saya memiliki payudara seperti wanita. Saya takut orang-orang akan menertawakan saya," ungkap Joseph.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lain lagi yang dialami oleh Salima Omar (36). Wanita yang juga berasal dari Tanzania ini mengeluhkan adanya efek aneh pasca konsumsi obat HIV-AIDS. Ia dan salah seorang putranya yang juga ODHA mengaku telah mengonsumsi obat anti-retroviral (ARV) sejak Oktober 2007.
Tak paham apakah karena kandungan obat atau hal lain, Salima yakin perubahan ini terhadu karena ia dan sang putra tak bisa mengikuti aturan minum obat dengan baik. Salima diberitahu bahwa ia harus memiliki pola makan dengan gizi cukup untuk menyeimbangkan obat tersebut. Namun karena kondisi keuangannya yang tak menentu, ia kadang tidak minum obat.
"Obat ini sangat kuat, jika Anda mengonsumsinya tanpa cukup makanan, Anda menjadi sangat lemah. Tapi keuangan keluarga kami sangat tak menentu," ujar Salima.
Sementara itu, dilansir The Morning Starr, Tanzania dikenal sebagai salah satu negara yang memiliki jumlah ODHA cukup banyak. Di tahun 2011, diperkirakan terdapat 1,4 juta ODHA di negara yang terletak di Afrika bagian Timur tersebut.
(ajg/vta)











































