Lupakan Sepatu Kaca, Cinderela Kini Lumpuh dan Pakai Kursi Roda

Lupakan Sepatu Kaca, Cinderela Kini Lumpuh dan Pakai Kursi Roda

- detikHealth
Kamis, 30 Jan 2014 15:05 WIB
Lupakan Sepatu Kaca, Cinderela Kini Lumpuh dan Pakai Kursi Roda
dok: Huffingtonpost
Jakarta - Para putri dalam kisah dongeng digambarkan dengan kecantikan yang sempurna. Terbayangkah bila para putri seperti Cinderela dan Putri Salju kena penyakit hingga lumpuh maupun diamputasi? Masihkan orang mengagumi kecantikannya?

Prihatin dengan diskriminasi terhadap para penyandang cacat fisik, seorang seniman menghadirkan para putri dalam kondisi tidak sempurna. Berikut ini di antaranya, seperti dikutip dari Huffingtonpost, Kamis (30/1/2014).


1. Cinderela

Sang seniman, aleXsandro Palombo, menghadirkan tokoh Cinderela bukan dengan sepatu kacanya. Sang putri cantik itu sedang duduk di atas kursi roda, dengan seorang dokter yang tengah memeriksa kaki palsunya.

2. Pocahontas

Berdiri tegap dengan kulitnya yang gelap dengan rambut hitamnya yang panjang tergerai, Pocahontas tidak sedang angkat pedang memimpin perang. Ia memegang tongkat di kedua tangan, untuk menopang tubuhnya setelah kaki kanannya diamputasi.

Seniman aleXsandro Palombo menciptakan seri gambar tersebut setelah mengalami sendiri jadi orang yang tidak sempurna. Sebagian tubuhnya lumpuh setelah diserang kanker langka.

3. Putri Salju

"Setiap hari saya mengalami diskriminasi dan dipermalukan. Melalui gambar-gambar ini saya berharap agar masalah tersebut lebih kelihatan," kata aleXsandro Palombo.

Salah satu tokoh dongeng yang digambarkannya menjadi cacat secara fisik adalah Putri Salju. Putri yang dalam dongeng dikisahkan hidup bahagia untuk selama-lamanya itu, kini duduk di atas kursi roda dan didorong oleh sang pangeran.

4. Putri Jasmine

Dalam kisah Aladin, tokoh Putri Jasmine menjadi sosok dengan kecantikan yang begitu sempurna. Tapi di tangan aleXsandro Palombo, ia digambarkan sebagai gadis buntung yang tidak memiliki lengan bawah karena sudah diamputasi.

"Pesan saya sederhana: Orang cacat punya hak dan menjadi bagian dari dunia," kata aleXsandro Palombo.

5. Mulan

"1 Dari 5 orang Amerika punya cacat dalam berbagai bentuk. Jadi kalau Anda menggambarkan tokoh populer seperti para putri Disney tanpa ada yang cacat, Anda memangkas 20 persen populasi," kata Carol Glazer, Presiden National Disabilities Organization di Amerika Serikat.
Halaman 2 dari 6
Sang seniman, aleXsandro Palombo, menghadirkan tokoh Cinderela bukan dengan sepatu kacanya. Sang putri cantik itu sedang duduk di atas kursi roda, dengan seorang dokter yang tengah memeriksa kaki palsunya.

Berdiri tegap dengan kulitnya yang gelap dengan rambut hitamnya yang panjang tergerai, Pocahontas tidak sedang angkat pedang memimpin perang. Ia memegang tongkat di kedua tangan, untuk menopang tubuhnya setelah kaki kanannya diamputasi.

Seniman aleXsandro Palombo menciptakan seri gambar tersebut setelah mengalami sendiri jadi orang yang tidak sempurna. Sebagian tubuhnya lumpuh setelah diserang kanker langka.

"Setiap hari saya mengalami diskriminasi dan dipermalukan. Melalui gambar-gambar ini saya berharap agar masalah tersebut lebih kelihatan," kata aleXsandro Palombo.

Salah satu tokoh dongeng yang digambarkannya menjadi cacat secara fisik adalah Putri Salju. Putri yang dalam dongeng dikisahkan hidup bahagia untuk selama-lamanya itu, kini duduk di atas kursi roda dan didorong oleh sang pangeran.

Dalam kisah Aladin, tokoh Putri Jasmine menjadi sosok dengan kecantikan yang begitu sempurna. Tapi di tangan aleXsandro Palombo, ia digambarkan sebagai gadis buntung yang tidak memiliki lengan bawah karena sudah diamputasi.

"Pesan saya sederhana: Orang cacat punya hak dan menjadi bagian dari dunia," kata aleXsandro Palombo.

"1 Dari 5 orang Amerika punya cacat dalam berbagai bentuk. Jadi kalau Anda menggambarkan tokoh populer seperti para putri Disney tanpa ada yang cacat, Anda memangkas 20 persen populasi," kata Carol Glazer, Presiden National Disabilities Organization di Amerika Serikat.

(up/vit)

Berita Terkait