Dalam satu kasus, seorang perempuan bernama Jacqui Beck terlahir tanpa vagina. Ia didiagnosis mengidap sindrom langka MRKH (Mayer Rokitansky Kuster Hauser) yang membuatnya terlahir tanpa rahim, tanpa serviks, juga tanpa lubang vagina.
Ada pula kasus lain, misalnya bayi Rafi di Bogor yang dilahirkan dengan kelamin tidak sempurna. Meski orang tua meyakininya sebagai laki-laki, bentuk alat kelamin Rafi tidak berkembang sempurna. Perlu tidaknya ada tindakan medis, berikut ini kata dokter.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebutan kelamin ganda, kadang-kadang tidak selalu tepat. Prof Dr dr Wimpie Pangkahila, SpAnd, FAACS dari Universitas Udayana mengatakan, istilah pseudohermaphrodite lebih tepat karena jarang atau bahkan tidak mungkin kedua organ kelamin berfungsi dengan normal.
"Misalnya mempunyai penis tidak sempurna tetapi juga mempunyai indung telur di dalam rongga panggulnya. Mungkin juga mempunyai klitoris tetapi di bagian bibir besar ada semacam testis," kata Prof Wimpie.
Mengenai penis bengkok, dr Nugroho Setiawan, SpAnd dari RSUP Fatmawati menjelaskan bahwa penyebabnya adalah jaringan parut. Penis terdiri dari 2 bonggol yang disebut korpus karvenosa dan korpus spongiosa, yang tidak selalu sama pertumbuhannya. Jika muncul jaringan parut pada salah satu di antaranya, maka bentuk penis akan bengkok.
"Kenapa dia bisa muncul parut, mungkin luka atau mungkin dibikin luka, mungkin ada tindakan dokter yang suntik ini suntik sini, jadi ada tumbuh jaringan parut, sehingga akan bengkok saat ereksi," jelas dr Nugroho.
(up/vta)











































