Zaman Serba Mobile, Periksa ke Dokter Kandungan Cukup dengan Ponsel

Laporan dari India

Zaman Serba Mobile, Periksa ke Dokter Kandungan Cukup dengan Ponsel

- detikHealth
Senin, 07 Apr 2014 13:49 WIB
Zaman Serba Mobile, Periksa ke Dokter Kandungan Cukup dengan Ponsel
ilustrasi (Foto: Thinkstock)
Bangalore, India - Bagi kebanyakan ibu hamil yang tinggal di daerah terpencil, pemeriksaan kandungan umumnya hanya dilakukan oleh bidan. Masalahnya, bidan tak bisa menolong ibu dengan kehamilan berisiko, sehingga dibutuhkan bantuan dokter kandungan. Dengan adanya teknologi, pemeriksaan ke dokter kandungan pun bisa dilakukan hanya dengan menggunakan ponsel. Bagaimana caranya?

Mobile Obstetrical Monitoring (MoM) adalah jawabannya, yaitu prototipe solusi telehealth baru untuk mendeteksi kehamilan berisiko tinggi secara dini di daerah terpencil dengan tingkat kematian ibu tinggi. MoM bisa memantau wanita hamil dengan jarak jauh, untuk mengidentifikasikan bila ditemukan kehamilan berisiko tinggi.

Dengan menggunakan aplikasi ponsel (mobile phone), bidan dapat dengan mudah mengumpulkan data dari pemeriksaan fisik dan tes di klinik lokal atau bahkan di rumah ibu hamil tersebut. Dokter kandungan di lokasi berbeda kemudian bisa menentukan apakah kehamilan bisa berisiko tinggi, kapan pun di mana pun. Dengan demikian, ibu dengan kehamilan berisiko bisa segera mendapatkan pertolongan.

Dengan pengujian awal di India, pilot project MoM sedang dijalankan di Indonesia selama 1 tahun, yaitu di daerah Sumatera Barat.

"Pilot project di Indonesia merupakan yang pertama di dunia. Hasilnya menunjukkan hal yang positif," tutur Jeroan Tas, CEO, Informatics Solution and Services, Royal Philips Healthcare, saat ditemui dalam acara Philips Global Media Onsite, di Philips Innovation Campus, Bangalore, India, seperti ditulis Senin (7/4/2014).

Menurut Tas, MoM cocok diterapkan di daerah-daerah terpencil di Indonesia yang jarang memiliki dokter kandungan. Dengan sebagian besar masyarakat memiliki akses dengan ponsel, MoM telah disesuaikan agar dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan pedesaan dan perkotaan yang spesifik.

"Indonesia memiliki kemampuan penyelenggaraan pada pelayanan kesehatan di daerah terpencil. Pemerintah juga memberi dukungan," tambah Tas.

Dengan memperkenalkan proyek MoM baru di Indonesia, dalam tiga bulan pertama ditemukan lebih dari 60 dari hampir 500 calon ibu yang diidentifikasi memiliki kehamilan berisiko tinggi oleh dokter menggunakan aplikasi ponsel. Hasil menguntungkan dicapai dengan melibatkan enam bidan dari enam puskesmas.

Dengan adanya aplikasi ini, Tas berharap bisa membantu Indonesia untuk menurunkan angka kematian ibu dengan meningkatkan akses perawatan ibu hamil di daerah-daerah terpencil dengan pemantauan jarak jauh.

(mer/vit)

Berita Terkait