Salah satu alasan mengapa remaja rentan mengalai kecelakaan ialah karena mereka lebih sering mengemudi bersama teman-teman mereka. Demikian menurut John Ulczycki, wakil presiden National Safety Council.
"Kami sudah tahu bahwa penumpang adalah faktor risiko besar untuk remaja, tetapi kami menemukan bahwa penumpang mungkin saja merupakan faktor paling utama dari risiko itu, efek kehadiran penumpang bahkan lebih besar pengaruhnya daripada SMS," ujarnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan adanya penumpang yang juga remaja, kemungkinan pengemudi remaja mengalami kecelakaan akan meningkat sebesar 44 persen. Demikian menurut National Safety Council, organisasi nonprofit yang berfokus pada peningkatan kesehatan dan perlindungan hidup. Hal ini juga telah dibuktikan oleh studi dari University of North Carolina. Mereka menemukan bahwa percakapan keras serta keributan dari penumpang akan membuat remaja melakukan keributan yang sama, meski sedang mengemudi.
Ulczycki menyayangkan kurangnya kesadaran orangtua mengenai risiko yang muncul akibat kehadiran penumpang sebaya. Padahal, mayoritas orangtua sudah paham betul risiko dari bertelepon atau ber-SMS saat sedang mengemudi. Ia berharap orangtua dapat menemani anaknya untuk belajar mengemudi sehingga anak akan terbiasa dengan kehadiran orang lain. Selain itu, orangtua perlu menekankan bahaya mengemudikan mobil di malam hari.
"Memang tragis bahwa orangtua tak benar-benar mewaspadai risiko yang diakibatkan oleh kehadiran penumpang," pungkas Ulczycki, seperti dilansir CNN dan ditulis pada Rabu (28/5/2014).
(ajg/ajg)











































