Punya Kakak atau Adik Gemuk, Risiko Obesitas Naik 5 Kali Lipat!

Punya Kakak atau Adik Gemuk, Risiko Obesitas Naik 5 Kali Lipat!

- detikHealth
Jumat, 25 Jul 2014 19:35 WIB
Punya Kakak atau Adik Gemuk, Risiko Obesitas Naik 5 Kali Lipat!
Foto: Ilustrasi (Thinkstock)
Jakarta - Selama ini penelitian tentang obesitas sering mengaitkan hubungan antara orang tua gemuk dengan anak. Hal ini berkaitan dengan kebiasaan makan tidak sehat orang tua yang nantinya dilihat anak, dan akhirnya menjadi kebiasaan baru baginya.

Penelitian terbaru dari Amerika Serikat mengatakan bahwa memang memiliki orang tua gemuk dapat meningkatkan risiko obesitas sebanyak dua kali lipat. Akan tetapi risiko lebih besar muncul dari saudara kandung. Dikatakan bahwa risiko obesitas Anda dapat meningkat sebanyak lima kali lipat!

"Ketika Anda mengamati keluarga dengan dua anak, pengaruh anak obesitas lebih kuat dari saudara kandung dibandingkan dari orang tuanya," tutur ketua tim peneliti, Mark Pachucki dari Mongan Institute for Health Policy at Massachusetts General Hospital Boston, sepertik dikutip dari Reuters, Jumat (25/7/2014).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penelitian dilakukan kepada 1.948 keluarga dengan kategori anak satu atau dua. Sebanyak 1.141 keluarga terdaftar sebagai keluarga beranak satu dan 807 berasal dari keluarga anak dua. Peneliti mengukur tingi dan berat badan keluarga-keluarga tersebut, termasuk orang tua.

Hasilnya menunjukkan bahwa hanya 12 persen anak tunggal yang mengalami obesitas. Data juga menunjukkan bahwa 20 persen anak tunggal jarang berolahraga dan sepertiga dari mereka jajan makanan cepat saji minimal dua kali dalam seminggu.

Sementara itu, pola yang mirip juga ditemui pada keluarga dengan dua anak. Bedanya, data menunjukkan bahwa sang adik lebih rentan mengalami obesitas daripada kakak. 8 Persen kakak mengalami obesitas, lebih sedikit dibandingkan dengan 12 persen adik.

"Kakak atau abang memang nampak lebih persuasif. Menurutku, banyak adik yang melihat kepada kakaknya, bagaimana pola hidup dan makanya. Itu yang menjadi penjelasan atas harsil penelitian ini," sambung Pachucki lagi.

(up/up)

Berita Terkait