5 Negara dengan Penduduk Obesitas Terbanyak, Indonesia Salah Satunya

5 Negara dengan Penduduk Obesitas Terbanyak, Indonesia Salah Satunya

- detikHealth
Rabu, 13 Agu 2014 16:45 WIB
5 Negara dengan Penduduk Obesitas Terbanyak, Indonesia Salah Satunya
ilustrasi (Foto: Thinkstock)
Jakarta -

Obesitas dan kegemukan telah 'menghantui' seluruh orang dunia. Tak jarang penyakit kronis seperti jantung dan diabetes bisa timbul karena timbunan lemak berlebih di badan. Apakah Indonesia termasuk negara dengan penduduk obesitas terbanyak?

Gaya hidup dan pola makan menjadi penyebab seseorang mengalami obesitas. Ditambah lagi, saat ini semakin banyak orang yang memilih cara praktis dalam mengonsumsi makanan fast food.

Selain Amerika, obesitas juga melanda warga dari negara berkembang. Diduga karena perubahan pendapatan mengakibatkan perubahan pada gaya hidup warganya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami menemukan kenaikan dari obesitas secara substansia dan penyebarannya memakan waktu cukup singkat di seluruh dunia," ujar Emmanuela Gakidou dari Institute for Health Metrics and Evaluation di University of Washington. Berikut ini 5 negara obesitas seperti yang dirangkum oleh detikHealth, Rabu (13/8/2014):

1. Amerika Serikat

ilustrasi (Foto: Thinkstock)
Lebih dari sepertiga orang dewasa di Amerika Serikat mengalami obesitas. Fakta ini diakui oleh Centers of Disease Control and Prevention (CDC).

Amerika Serikat sendiri dikenal dengan banyaknya produksi fast food yang dapat bisa membuat ukuran pinggang kita melebar jika mengonsumsinya.

Selain orang dewasa, obesitas yang dialami oleh anak-anak di Amerika Serikat pun terhitung banyak. Kini, kampanye untuk melawan obesitas pada anak di Amerika sudah mulai banyak dilakukan.

2. China

ilustrasi (Foto: Thinkstock)
Obesitas di China kebanyakan juga disebabkan oleh kebiasaan mengonsumsi fast food. Globalisasi telah membuat banyak produksi fastfood berkembang di negara ini.  Selain itu, karena besarnya jumlah penduduk di China, diperkirakan lima dari satu juta orang obesitas di dunia berasal dari negara ini.

Data dari Kementerian Kesehatan China menunjukan anak berusia 6 tahun saat ini 6 cm lebih tinggi dan 3 kg lebih berat daripada anak 30 tahun lalu.

Saat ini pemerintah China telah membangun lebih banyak taman bermain dan aturan kepada siswa sekolah untuk berolahraga selama satu jam tiap hari. Selain itu, Chinese Nutrition Society telah membuat aturan diet untuk membantu warga China agar dapat mengonsumsi lebih banyak makanan sehat.

3. India

ilustrasi (Foto: Thinkstock)
Masih ingat dengan kasus Suman Khatun, bocah yang memiliki berat badan 91 kg di usia 9 tahun? Ternyata, masalah obesitas di India tak hanya melanda dirinya saja, lho.

Warga obesitas di China dan India jika digabungkan maka akan menyumbang sekitar 15%.Peningkatan jumlah orang obesitas di India disebabkan oleh globalisasi yang terjadi sehingga membuat perubahan gaya hidup warga negara ini.

"Jika melihat grafik dari kasus obesitas, sejak 1999 sampai sekarang, terjadi peningkatan karena urbanisasi. Kenaikan status ekonomi, masuknya teknologi dan internet membuat warga India menjadi malas dan tidak mau bergerak," ujar dr Pradeep Chowbey, direktur dari Institue of Minimal Access and Bariatric Surgery di Max Healthcare Institute.

4. Meksiko

ilustrasi (Foto: Thinkstock)
Gaya hidup urban, bertambahnya pendapatan, dan pola makan yang buruk membuat sebagian besar orang Meksiko mengalami obesitas.

Obesitas ini tak jarang menyebabkan diabetes dan penyakit jantung. Masalah obesitas di Meksiko bahkan mengalahkan masalah kemiskinan dan kurang gizi.

Sekitar 70% orang dewasa di negara ini mengalami kelebihan berat badan dan seperempat dari remajanya pun mengalami masalah yang sama.

"Masalah dari kelebihan berat badan dan obesitas ini adalah kebiasaan mengonsumsi makanan, selain itu akar dari masalah ini adalah sistem produksi makanan yang ada di negara ini," ujar De Schutter dari United Nation.

5. Indonesia

ilustrasi (Foto: Thinkstock)
Indonesia rupanya termasuk dalam 5 negara dengan penduduk obesitas terbanyak di dunia. Meningkatnya pendapatan membuat gaya hidup menjadi berubah. Selain itu, terlalu sibuk dengan pekerjaan, gerai fast food yang semakin banyak, membuat penduduk makin malas untuk bergerak dan diperkirakan menjadi penyebab obesitas di Indonesia menjadi meningkat.

Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskedas) pada tahun 2010, obesitas pada anak-anak meningkat mencapai 14%. Selain itu, menurut riset dari RS Cipto Mangunkusumo, sebanyak 95% wanita di Jakarta memiliki lingkar perut di atas normal dan 87% laki-laki mengalami hipertensi.

Obesitas dan kelebihan berat badan dipercaya menjadi faktor penyebab penyakit kronis seperti diabetes, jantung, dan gangguan metabolisme lainnya.
Halaman 2 dari 6
Lebih dari sepertiga orang dewasa di Amerika Serikat mengalami obesitas. Fakta ini diakui oleh Centers of Disease Control and Prevention (CDC).

Amerika Serikat sendiri dikenal dengan banyaknya produksi fast food yang dapat bisa membuat ukuran pinggang kita melebar jika mengonsumsinya.

Selain orang dewasa, obesitas yang dialami oleh anak-anak di Amerika Serikat pun terhitung banyak. Kini, kampanye untuk melawan obesitas pada anak di Amerika sudah mulai banyak dilakukan.

Obesitas di China kebanyakan juga disebabkan oleh kebiasaan mengonsumsi fast food. Globalisasi telah membuat banyak produksi fastfood berkembang di negara ini.  Selain itu, karena besarnya jumlah penduduk di China, diperkirakan lima dari satu juta orang obesitas di dunia berasal dari negara ini.

Data dari Kementerian Kesehatan China menunjukan anak berusia 6 tahun saat ini 6 cm lebih tinggi dan 3 kg lebih berat daripada anak 30 tahun lalu.

Saat ini pemerintah China telah membangun lebih banyak taman bermain dan aturan kepada siswa sekolah untuk berolahraga selama satu jam tiap hari. Selain itu, Chinese Nutrition Society telah membuat aturan diet untuk membantu warga China agar dapat mengonsumsi lebih banyak makanan sehat.

Masih ingat dengan kasus Suman Khatun, bocah yang memiliki berat badan 91 kg di usia 9 tahun? Ternyata, masalah obesitas di India tak hanya melanda dirinya saja, lho.

Warga obesitas di China dan India jika digabungkan maka akan menyumbang sekitar 15%.Peningkatan jumlah orang obesitas di India disebabkan oleh globalisasi yang terjadi sehingga membuat perubahan gaya hidup warga negara ini.

"Jika melihat grafik dari kasus obesitas, sejak 1999 sampai sekarang, terjadi peningkatan karena urbanisasi. Kenaikan status ekonomi, masuknya teknologi dan internet membuat warga India menjadi malas dan tidak mau bergerak," ujar dr Pradeep Chowbey, direktur dari Institue of Minimal Access and Bariatric Surgery di Max Healthcare Institute.

Gaya hidup urban, bertambahnya pendapatan, dan pola makan yang buruk membuat sebagian besar orang Meksiko mengalami obesitas.

Obesitas ini tak jarang menyebabkan diabetes dan penyakit jantung. Masalah obesitas di Meksiko bahkan mengalahkan masalah kemiskinan dan kurang gizi.

Sekitar 70% orang dewasa di negara ini mengalami kelebihan berat badan dan seperempat dari remajanya pun mengalami masalah yang sama.

"Masalah dari kelebihan berat badan dan obesitas ini adalah kebiasaan mengonsumsi makanan, selain itu akar dari masalah ini adalah sistem produksi makanan yang ada di negara ini," ujar De Schutter dari United Nation.

Indonesia rupanya termasuk dalam 5 negara dengan penduduk obesitas terbanyak di dunia. Meningkatnya pendapatan membuat gaya hidup menjadi berubah. Selain itu, terlalu sibuk dengan pekerjaan, gerai fast food yang semakin banyak, membuat penduduk makin malas untuk bergerak dan diperkirakan menjadi penyebab obesitas di Indonesia menjadi meningkat.

Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskedas) pada tahun 2010, obesitas pada anak-anak meningkat mencapai 14%. Selain itu, menurut riset dari RS Cipto Mangunkusumo, sebanyak 95% wanita di Jakarta memiliki lingkar perut di atas normal dan 87% laki-laki mengalami hipertensi.

Obesitas dan kelebihan berat badan dipercaya menjadi faktor penyebab penyakit kronis seperti diabetes, jantung, dan gangguan metabolisme lainnya.

(up/up)

Berita Terkait