Min yang berasal dari desa di Provinsi Sichuan, China, mulai menunjukkan gejala FOP saat usianya menginjak delapan tahun. Keluarga curiga saat melihat postur Min yang besar dan tonjolan tidak wajar muncul di tubuhnya.
Setelah menemui beberapa dokter, spesialis di Tongji Hospital kemudian mendiagnosis Min dengan penyakit FOP. Penyakit FOP merupakan penyakit yang belum ada obatnya dan sangat langka, hanya ada kurang dari 600 kasus FOP di dunia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dokter yang menangani kasus Min, Dr Zhang Keqin mengatakan kondisi Min hingga saat ini belum terlalu serius. Pihaknya namun hanya bisa memberikan obat yang memperlambat penyebaran tulang yang tumbuh liar.
"Hasilnya bisa dilihat dalam waktu enam bulan ketika Min datang kembali untuk check up," kata Keqin.
Sampai sekarang FOP memang belum ada obatnya, tapi obat baru untuk FOP tengah dikembangkan dan diuji di Amerika Serikat. Obat ini diprediksi akan keluar di pasaran tahun depan.
Terkait hal tersebut, sekelompok peneliti dari Pennsylvania, Amerika Serikat, juga sedang meneliti lebih jauh penyakit langka ini. Pemimpin studi Dr Frederick Kaplan mengatakan pihaknya sedang meneliti dan mencari gen cacat yang menyebabkan tulang tumbuh tidak terkendali.
"Mungkin suatu hari nanti kita dapat memanfaatkan mutasi gen yang membuat tulang tumbuh liar pada FOP dan menciptakan tulang baru dengan cara yang terkontrol," kata Kaplan seperti dikutip dari BBC pada Jumat (26/9/2014).
Kaplan mengatakan jika penelitiannya berhasil, hal tersebut dapat membantu pasien osteoporosis, patah tulang, dan malformasi tulang.
(vta/vta)











































