"Selama fase tidur rapid eye movement (REM), tubuh bayi Anda mengalami perubahan fisiologis yang mengaktifkan refleks tertentu. Salah satunya adalah senyum," ujar Pamela Garcy, PhD, seorang psikolog klinis di Dallas, AS, dalam sebuah wawancara dan ditulis pada Selasa (30/9/2014).
Pamela menegaskan bahwa senyum bayi di masa-masa awal hidupnya adalah reaksi fisik dan bukan tanda emosional. Refleks lain yang mungkin muncul saat tidur adalah refleks terkejut, di mana biasanya kedua tangan bayi akan terangkat ataupun refleks mengisap.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Senyum refleks pada bayi di minggu-minggu awal kehidupannya diyakini sebagai naluri kelangsungan hidup. Terkadang mereka juga tersenyum saat sedang buang angin. Refleks ini akan menjaga bayi merasa aman. Nah dengan demikian, bayi tersenyum saat tidur karena diajak bercanda makhluk halus adalah mitos.
Senyum refleks ini biasanya muncul saat bayi berusia tiga hari dan akan terus Anda lihat sampai si kecil berusia sekitar dua bulan. Seiring bertambahnya usia, kemampuan senyum bayi akan semakin tampak. Bayi berusia enam hingga delapan pekan akan memamerkan senyumnya jika mendapatkan hal yang menyenangkan, misalnya saja pada saat didekap, mendengar suara tertentu atau melihat wajah tertentu.
(vit/up)











































