Hati-hati, Ini Dampaknya Jika Anak Sering Kena Polusi Udara

Hati-hati, Ini Dampaknya Jika Anak Sering Kena Polusi Udara

- detikHealth
Jumat, 03 Okt 2014 14:46 WIB
Hati-hati, Ini Dampaknya Jika Anak Sering Kena Polusi Udara
Foto: Ilustrasi (Thinkstock)
Jakarta - Tinggal di kota besar menjadi impian bagi sebagian orang. Padahal seperti diketahui bersama, kota besar memiliki tingkat polusi yang tinggi dan tentunya berbahaya, terutama bagi anak-anak. Bahkan, penelitian terbaru menemukan kaitan antara polusi udara dengan risiko anak mengidap alzheimer ketika tua.

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh University of Montana menunjukkan bahwa menurunnya kualitas udara menyebabkan kerusakan otak dan penyakit yang berhubungan dengan neurodegeneratif. Neurodegeneratif adalah penyakit progresif dari sistem saraf yang berhubungan dengan kerusakan dari sel-sel saraf, sehingga banyak fungsi saraf yang terganggu mulai dari pengendalian gerakan, akuisisi pengolahan informasi sensorik, pengambilan memori, serta dalam pengambilan keputusan.
 
Dilansir Medicaldaily, Jumat (3/10/2014), hasil riset yang dilakukan Dr Lilian Calderon-Garciduenas menemukan sebuah bahwa kota yang memiliki pencemaran yang tinggi memiliki kontribusi besar terhadap perubahan fungsi otak dan meningkatkan risiko terserang penyakit parkinson atau alzheimer. Lebih buruk lagi, risiko ini sangat rentan dialami oleh anak-anak yang berusia di bawah 7 tahun.
 
"Kami bingung mengapa anak yang sehat secara klinis membuat autoantibodi sendiri terhadap komponen otak mereka sendiri. Ternyata hal ini terjadi dikarenakan adanya indikasi kerusakan pada otak sehingga antigen dan neurotoksin menjauh dari otak. Autoantibodi otak inilah yang merupakan salah satu ciri bagi orang-orang yang menderita penyakit neuroinflammatory seperti multiple sclerosis (MS)," tutur Dr Calderon-Garciduenas dalam siaran pers.
 
Penelitian ini melibatkan 139 anak yang tinggal di Mexico City. Mexico City dipilih karena terdapat peningkatan 400 persen pada kasus multiple sclerosis yang dialami anak-anak di sana. Profesor Calderon-Garciduenas memperkirakan bahwa hal ini disebabkan oleh tingginya angka polusi udara di kota tersebut.
 
20 Tahun yang lalu, PBB menyatakan Mexico City sebagai kota paling tercemar di dunia. Kota-kota lain yang masuk dalam daftar kota yang sangat tercemar termasuk Rio de Janeiro, New York City, Seoul, Shanghai, Tokyo, Bombay, dan Los Angeles.

Meskipun World Health Organization (WHO) tidak mempertimbangkan tingkat paparan partikulat materi secara aman, WHO telah memperkirakan bahwa dengan mengurangi tingkat partikel sebesar 70 persen udara untuk setiap 20 mikrogram per meter kubik, kematian yang terjadi akibat polusi udara juga akan berkurang.
 
Pemerintah Mexico City juga telah membuat upaya bersama untuk menurunkan tingkat polusi udara. Tahun lalu, Mexico City membangun sejumlah rumah sakit baru, yang disebut Torre de Especialidades, sebagai bagian dari proyek kesehatan yang menghabiskan dana Rp 242 miliar. Bangunan yang dirancang secara khusus ini dilengkapi genteng yang dapat menyaring udara menjadi bersih kembali.

(mrs/vit)

Berita Terkait