Jarang Mandi Bisa Bikin Panu, Seberapa Sering Mandi Sebaiknya Dilakukan?

Kulit Belang karena Panu

Jarang Mandi Bisa Bikin Panu, Seberapa Sering Mandi Sebaiknya Dilakukan?

Hendika Sekti Pratama - detikHealth
Rabu, 15 Okt 2014 12:01 WIB
Jarang Mandi Bisa Bikin Panu, Seberapa Sering Mandi Sebaiknya Dilakukan?
Ilustrasi (Foto: Thinkstock)
Jakarta - Meskipun kecil, panu bisa menurunkan kepercayaan diri seseorang. Salah satu penyebab munculnya panu yang sering dihindari adalah dengan rutin mandi. Namun agar tak merusak struktur kulit, berapa kali frekuensi mandi yang dianjurkan dokter?

Menurut dr Irma Bernadette Tiorita Simbolon, SpKK, dari Fakultas Kedokteran UI, sewajarnya frekuensi mandi yang dianjurkan per hari adalah dua kali. Namun ia menyebutkan ada hal lain yang sebenarnya lebih perlu diperhatikan dibandingkan frekuensi mandi.

"Yang dihitung itu bukan seberapa sering mandi, tetapi jarak waktu orang mandi tersebut dengan waktu selanjutnya," tuturnya kepada detikHealth, seperti ditulis pada Rabu (15/10/2014).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, dosen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran UNUD, dr I Gusti Nyoman Darmaputra, SpKK, menuturkan bahwa jarang mandi berkaitan dengan kelembaban kulit karena keringat yang tidak dibersihkan bisa menimbulkan suasana lembab pada kulit. Kelembaban ini lebih mungkin terjadi pada area yang tertutup pakaian.

Nah, jika jarang atau frekuensi untuk mandi sedikit, lantas haruskah seseorang mandi lebih sering setiap hari? "Tidak, kan yang jadi indikator tadi jarak waktunya. Kalau tiap jam mandi tidak bagus juga. Lain halnya kalau mandi sehari empat kali tapi jaraknya tidak berdekatan, ini tidak akan merusak kulit," papar dr Irma.

Sependapat dengan dr Irma, dr Nyoman menjelaskan bahwa sering mandi tidak berhubungan dengan mikroflora maupun dengan panu. Namun ia menyarankan sebaiknya seseorang mandi cukup dua sampai tiga kali sehari. Jika terlalu sering, dikhawatirkan kulit bisa menjadi kering.

Dihubungi secara terpisah, dr Niken Wulandari, SpKK dari RSUD Tangerang juga menekankan agar seseorang mandi sesuai kebutuhan, berdasarkan iklim tempat tinggal, dan aktivitas sehari-hari yang bersangkutan. Untuk mereka yang tinggal di negara dengan iklim subtropis yang memiliki kelembaban rendah, kebutuhan mandi lebih sedikit dibandingkan dengan mereka yang tinggal di negara dengan iklim tropis. Karena pada iklim dengan kelembaban rendah, mandi dapat memicu kulit menjadi lebih kering yang dapat mengganggu kelembaban kulit.

"Di negara tropis karena kelembaban tinggi sehingga lebih mudah berkeringat tentunya dibutuhkan mandi untuk menghindari situasi lembab yang berlebihan. Apabila aktivitas banyak mengeluarkan keringat seperti pekerja bangunan atau yang banyak beraktivitas di luar ruangan tanpa AC tentu membutuhkan mandi lebih sering dibandingkan dengan aktivitas di dalam ruangan tanpa AC," tutur dr Niken.

Menurut dr Niken, terlalu sering mandi juga kurang baik untuk kulit. Sebab terlalu sering mandi selain mengganggu sistem mikroflora kulit juga mengganggu kelembaban kulit sehingga kulit mudah kering

Untuk mencegah datangnya panu, dr Eddy Karta, SpKK, dokter spesialis kulit dan kelamin di EDMO Clinic Jakarta menyarankan Anda untuk menjaga tubuh tidak dalam kondisi lembab dalam jangka waktu yang lama. Sebaiknya segera mengeringkan tubuh dengan handuk dan berganti pakaian yang kering setelah berolahraga, baru kemudian mandi.



(ajg/vta)
Kulit Belang karena Panu
14 Konten
Panu adalah salah satu masalah kulit yang menjengkelkan dan bikin malu. Simak penyebab dan cara mengatasinya!

Berita Terkait