Ada Protein di Urine? Jangan Anggap Enteng, Bisa Jadi Membahayakan

Ada Protein di Urine? Jangan Anggap Enteng, Bisa Jadi Membahayakan

Ajeng Anastasia Kinanti - detikHealth
Selasa, 21 Okt 2014 07:35 WIB
Ada Protein di Urine? Jangan Anggap Enteng, Bisa Jadi Membahayakan
Illustrasi: Thinkstock
Jakarta -

Meskipun urine merupakan salah satu zat buangan tubuh, kondisinya bisa digunakan untuk mengetahui risiko penyakit pada seseorang lho. Oleh sebab itu, tak ada salahnya Anda melakukan pemeriksaan urine secara rutin.

Penelitian yang dilakukan Tanvir Chowdhury Turin, PhD, dari University of Calgary, Kanada, menjelaskan mengapa penting untuk melakukan cek urine secara berkala. Salah satunya adalah untuk menemukan apakah ada protein pada urine Anda. Mengapa kondisi ini kerap perlu diawasi?

Setelah mengamati lebih dari 810.000 sampel urine pasien, secara khusus peneliti menemukan adanya keterkaitan yang kuat antara kadar protein tertentu dalam urine yaitu proteinuria dan tingginya risiko kematian. Bahkan menurut Turin, pasien yang urinenya tak mengandung protein diperkirakan mampu hidup 15 tahun lebih lama ketimbang pasien yang kandungan proteinurianya tinggi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



"Kondisi ini tentu tak dapat diremehkan, apalagi jika Anda telah memiliki faktor risikonya seperti kebiasaan merokok, tekanan darah tinggi dan riwayat penyakit tertentu dari keluarga, itu artinya Anda harus segera menjalani tes," ujar Turin.

Jika memang ditemukan ada protein pada urine, maka dokter akan mengidentifikasi apa yang menyebabkan munculnya protein tersebut. Setelah itu, akan direkomendasikan pengobatan yang memang Anda perlukan. Bisa jadi berupa perubahan gaya hidup atau penggunaan obat-obatan tertentu.

Sementara itu, dr Indra Wijaya, SpPD, MKes, dari Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan menjelaskan bahwa adanya kadar protein (biasanya berupa status positif (+)) dalam urine tidak bisa dianggap sebagai hal yang biasa. Alasannya, tidak ditemukan kebocoran protein dalam urine pada kondisi sehat.

"Kebocoran protein dalam urine dapat disebabkan oleh berbagai hal, umumnya karena gangguan ginjal seperti transient proteinuria, familial proteinuria (kelainan reseptor ginjal), gagal ginjal, aktivitas berat, infeksi saluran kemih dan yang lainnya," ungkap dr Indra kepada detikHealth beberapa waktu lalu dan ditulis pada Selasa (21/10/2014).

Masih banyak orang salah kaprah dan menganggap bahwa proteinuria muncul karena dehidrasi. Menanggapi informasi ini, dr Indra menegaskan bahwa proteinuria bukan disebabkan oleh kurang minum. Untuk evaluasi lebih lanjut dan menemukan faktor penyebab yang paling pas, disarankan untuk segera konsultasi ke dokter spesialis penyakit dalam jika mengalami kondisi tersebut.

(ajg/up)

Berita Terkait