Belum Juga Masalah Pipis Tanpa Hentinya Selesai, Bayi Ini Kena Hernia

Belum Juga Masalah Pipis Tanpa Hentinya Selesai, Bayi Ini Kena Hernia

- detikHealth
Selasa, 21 Okt 2014 12:50 WIB
Belum Juga Masalah Pipis Tanpa Hentinya Selesai, Bayi Ini Kena Hernia
Foto: dok. keluarga
Jakarta - Hernia alias turun berok memang bisa dialami siapa saja. Kali ini Rafi, bayi 15 bulan yang sedang berjuang keras menghadapi sejumlah masalah di tubuhnya terkena penyakit itu. Padahal masalah pipisnya yang masih terus keluar tanpa henti saja belum selesai ditangani. Rafi harus menjalani sejumlah operasi untuk mengatasi kondisinya yang terbilang langka.

"Sekarang pun Rafi mengalami hernia karena bagaimana kita bisa nahan gerak dia, dia lagi masa aktif. Masa saya biarin di tempat tidur terus. Dia jadi hernia karena sudah mulai aktif belajar jalan," kata ibunda Rafi, Lyra, kepada detikHealth dan ditulis pada Selasa (21/10/2014).

Turun berok adalah kondisi keluarnya organ usus dari tempat yang seharusnya. Penjelasan sederhananya adalah usus melorot lewat lubang locus minoris. Jika ada tekanan besar maka usus bisa keluar melalui lubang tersebut. Bila terus dibiarkan bisa menimbulkan bahaya karena usus yang melorot ini akan terperangkap atau terjepit hingga mati dan menimbulkan masalah yang besar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada Agustus lalu Rafi telah menjalani operasi penutupan kantung kemih tahap kedua. Rafi harus menjalani operasi ketiga yang tujuannya agar ia bisa menahan air kencingnya yang hingga saat ini masih keluar tak tertahankan. Sedianya operasi ini akan dilakukan Maret 2015 mendatang, akan tetapi sepertinya operasi harus ditunda lantaran dokter akan fokus terlebih dahulu pada masalah pemindahan anus.

Untuk diketahui, Rafi lahir tanpa anus, sehingga dokter membuat anus buatan di sisi kanan perut Rafi. Namun menurut Lyra, prosedur ini juga tidak gampang lantaran dokter masih sulit mencari sambungan usus untuk transplantasi.

"Risiko yang kami dan dokter khawatirkan adalah apabila disambung berisiko lepas, infeksi di dalam, dan keluar nanah, bisa fatal. Mungkin bahkan nyawa. Ya Allah nggak sanggup dengarnya. Dokter bilang lagi 'maka dari itu nanti pun pemindahan anus Rafi tidak segampang yang dikira seperti kasus umumnya. Harus beberapa tahap lagi'," tutur Lyra.

Lyra mengatakan Rafi juga lahir dengan penyakit Hirschsprung, yakni suatu kondisi yang memengaruhi usus besar (kolon) dan menyebabkan masalah dengan pembuangan tinja. Penyakit Hirschsprung terjadi saat bayi lahir (kongenital) yang disebabkan karena hilangnya sel-sel saraf pada otot sebagian usus bayi.

"Ini cukup sulit untuk Rafi dengan segala keterbatasannya. Tahapannya masih panjang, entah akan ada berapa tahap operasi karena saya pun belum memikirkan untuk penahan pipisnya Rafi yang seperti semula saya bicarakan. Kalaupun tidak berhasil langkah pembuatan saluran pipis, akan saya buatkan di sebelah lubang pup-nya Rafi yang ada di bagian perutnya. Setelah itu pun masih ada lagi untuk pembentukan kelaminnya," kisah Lyra.

"Saya berharap penuh akan selalu ada pembaca yang betul-betul bisa memberikan titik terang untuk kami," imbuh Lyra.

Rafi lahir pada 28 Juli 2013 dengan berat badan 2,2 kg dan tinggi 42 cm. Saat lahir bayi ini hanya memiliki 9 jari kaki, tidak memiliki lubang anus dan usus besar, kantung kemihnya terbuka, serta alat kelaminnya tidak terbentuk sempurna. Rafi disarankan menjalani tes kromosom untuk memastikan jenis kelaminnya.

Bagi pembaca detikcom yang berniat memberikan sumbangan untuk si kecil Rafi, bisa mendonasikan bantuannya ke rekening Mandiri atas nama Lyra Famia Rahma di 1320010376029 atau rekening BCA atas nama Chilfi Furqon N di nomor rekening 2861403639. Anda yang memiliki pengalaman serupa atau memiliki saran terkait pengobatan dan kondisi Rafi bisa menghubungi Lyra di lyrafamiarahma@yahoo.com

(vit/rdn)

Berita Terkait