Termasuk dalam perilaku-perilaku yang diyakini berhubungan dengan efek samping obat Parkinson antara lain kecanduan judi secara patologis, serta keinginan untuk belanja secara kompulsif atau susah ditahan. Para peneliti mengatakan, temuan ini penting agar bisa diwaspadai.
"Dalam pandangan kami, obat-obat tersebut harus digunakan lebih jarang dan dengan peringatan keras, untuk memperhatikan kemungkinan efek samping perilaku yang tidak dinginkan," tulis para peneliti, dikutip dari Livescience, Selasa (21/10/2014).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari jumlah tersebut, 710 kasus berkaitan dengan konsumsi obat Parkinson jenis agonis reseptor dopamin. Sebanyak 870 kasus lainnya berkaitan dengan konsumsi obat jenis lain yang dikombinasikan. Pada pemakaian obat agonis reseptor dopamin, risikonya 277,6 kali lebih tinggi.
Dopamin merupakan neurotransmitter di otak yang normalnya berfungsi mengatur gerakan, emosi, dan perasaan. Para orang-orang dengan penyakit Parkinson, sel-sel otak yang memproduksi dopamin mengalami kerusakan atau bahkan mati. Obat tersebut berfungsi menggantikannya.
(up/vit)











































