Tes Rasakan Sakit, RS di China Beri Kesempatan 'Melahirkan' Untuk Pria

Tes Rasakan Sakit, RS di China Beri Kesempatan 'Melahirkan' Untuk Pria

- detikHealth
Minggu, 23 Nov 2014 10:13 WIB
Tes Rasakan Sakit, RS di China Beri Kesempatan Melahirkan Untuk Pria
Shandong - Sebuah rumah sakit di China menawarkan kepada para calon ayah untuk merasakan sakitnya melahirkan. Tawaran tersebut didasari setelah beberapa ibu muda komplain bahwa mereka mendapatkan sedikit simpati dari pasangannya.

Sesi simulasi melahirkan gratis tersebut dilakukan dua kali seminggu di rumah sakit bersalin Aima, provinsi Shandong. Sekitar 100 orang telah mendaftar untuk menjalani simulasi yang sebagian besar adalah para calon ayah dan beberapa relawan yang penasaran.

Simulasi dilakukan dengan menaruh bantalan di atas perut yang dapat mengalirkan listrik memberikan rasa sakit seperti saat seorang wanita melahirkan. Rasa sakit yang diberikan dibagi bertingkat mulai dari level 1 sampai 10.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu peserta Song Siling yang sedang berusaha untuk mempunyai bayi dengan pasangannya meringis saat jarum indikator perlahan mulai naik.

"Rasanya seperti jantung dan paru-paru saya sedang terkoyak," ucap Song yang hanya mampu bertahan sampai level 7 seperti dikutip dari Reuters, Minggu (23/11/2014).

Peserta lainnya seperti Wu Jianlong cukup berani dan mampu menahan rasa sakit sampai tingkat tertinggi, level 10. Wu mengatakan simulasi tersebut merubah pandangannya terhadap proses persalinan.

"Karena semua wanita memiliki anak dan biasanya memakan waktu lama untuk itu, saya berpikir bahwa ini adalah sesuatu yang benar-benar alami dan biasa untuk mereka lewati," papar Wu yang sempat meronta-ronta kesakitan dan memohon perawat untuk menghentikan tes saat dirinya sudah tidak kuat lagi.

Meski simulasi dibuat untuk memberikan perasaan rasa sakit saat melahirkan, perawat rumah sakit mengatakan simulasi ini tidak bisa menyaingi perasaan tersiksa wanita saat melahirkan.

"Namun jika para pria sempat mengalami rasa sakit ini, maka mereka akan lebih mencintai dan peduli kepada istri mereka," tutup perawat Lou Dezhu.

(vit/vit)

Berita Terkait