Penelitian tersebut dilakukan pada 7.300 pasangan kembar berusia 18 hingga 49 tahun. Pasangan kembar dipakai dalam penelitian ini karena para ilmuwan ingin membandingkan kemiripan genetik pada kembar identik maupun kembar tidak identik.
Pada saat penelitian dilakukan, semuanya sedang menjalin hubungan serius untuk jangka panjang. Dari seluruh responden, 9,8 persen responden pria dan 6,4 persen responden wanita mengaku punya dua atau lebih partner seksual dalam 12 tahun sebelum survei dilakukan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Penelitian kami dengan jelas menunjukkan bahwa faktor genetik mempengaruhi seberapa mungkin seseorang berhubungan seks dengan orang lain di luar hubungan utamanya," kata sang peneliti, Dr Brendan Zietsch seperti dikutip dari Dailymail, Senin (24/11/2014).
Terungkap dalam penelitian tersebut, 63 persen pria tukang selingkuh dan 40 persen wanita tukang selingkuh punya kemungkinan dipengaruhi faktor genetis. Sayangnya pada ilmuwan belum bisa mengidentifikasi secara spesifik, gen mana yang menentukan kecenderungan untuk selingkuh.
(up/up)











































