Sebab, studi terbaru menunjukkan orang yang lebih sering menimbang berat badannya, lebih besar kemungkinannya untuk memangkas bobotnya. Sebaliknya, ketika seminggu mereka tidak menimbang berat badannya, justru bobot mereka akan bertambah.
Untuk studinya, Elina Helander dari Tempere University dan tim menganalisis pengukuran bobot 2.838 orang selama 1 tahun. Sebanyak 40 orang mengalami obesitas dengan BMI lebih dari 25. Mereka pun tengah menjalani program penurunan berat badan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang pasti hasil studi menunjukkan jika diet yang dijalani kurang serius, mereka akan jarang menimbang berat badan. Begitu juga ketika orang yang berdiet setop menurunkan berat badan pastinya mereka tidak lagi menimbang bobotnya," tutur Elina, dikutip dari jurnal PLOS ONE, Sabtu (20/12/2014).
Dalam studi ini, rata-rata peserta yang berhasil menurunkan bobotnya menimbang berat badan dengan frekuensi 5,8 hari atau sekitar seminggu sekali. Elina mengatakan, dengan rutin menimbang berat badan selama berdiet, hal itu akan membantu Anda untuk tetap berada pada jalur mengatur pola makan.
Menanggapi studi ini, Brian Wansink, PhD, direktur Cornell Food and Brand Lab menyarankan jika Anda ingin turun berat badan, cara terbaik untuk mensukseskan hal itu adalah menimbang berat badan setiap hari. Namun, tak masalah pula jika Anda ingin melakukannya seminggu sekali.











































