Duduk Terlalu Lama, Dokter Bilang Bahayanya Sama Seperti Merokok

Jakarta - Duduk terlalu lama dikatakan dapat meningkatkan risiko diabetes, penyakit kardivaskular hingga obesitas. Bahkan, seorang dokter mengatakan duduk terlalu lama bahayanya sama seperti merokok.

"Penelitian mengatakan bahwa 50 hingga 70 persen orang menghabiskan lebih dari 6 jam dalam sehari untuk duduk. Jika dilakukan terus menerus, risiko penyakit yang mengintai sama seperti merokok, yakni penyakit jantung," tutur dr Jessica Matthews, pakar kesehatan olahraga daro Miramar College, San Diego, dikutip dari Reuters, Selasa (6/1/2014).

Untuk mengatasinya, The American Council on Exercise (ACE) menyarankan kantor-kantor untuk mengganti meja kerja (cubicle) yang digunakan. Mereka menyarankan agar meja kerja yang duduk diganti dengan meja kerja berdiri.

ACE mengatakan bahwa meja ini sudah dikenaln sejak zaman Leonardo da Vinci. Lebih tinggi dari meja biasa dan tidak ada kursi untuk duduk, para pekerja akan melakukan pekerjaan sembari berdiri.

dr Cedric X Bryant, salah satu pengurus ACE mengatakan bahwa meja berdiri akan membuat pekerja lebih fokus dan bersemangat untuk kerja. Tak asal bicara, dr Bryant menggunakan meja kerja yang dipasangi treadmill dalam kesehariannya.

"Banyak yang mengatakan bahwa menggunakan meja berdiri membuat mereka lebih berenergi. Tentunya ini memiliki manfaat bagi mental ketika bekerja," tuturnya.

Memang, dr Bryant mengatakan hanya berdiri saja selama satu hari juga tidak baik. Terlalu lama berdiri akan menyebabkan pembuluh darah mengeras dan meningkatkan risiko varises.

Karena itu sebaiknya, tubuh harus dibiasakan untuk berdiri terlebih dahulu. Tak harus langsung 4-6 jam, dr Bryant mengatakan pembiasaan bisa dilakukan dengan berdiri selama minimal satu atau setengah jam saja di hari kerja.

(mrs/vit)