Kejadian ini berawal ketika seorang remaja laki-laki tersebut tengah memancing bersama temannya di kanal dekat rumahnya. Ia berhasil menemukan dua ekor belut. Karena ingin menangkap keduanya langsung, ia menjepit salah satu belut tersebut di antara giginya dan menangkap seekor belut lain dengan tangannya.
Belut yang licin tersebut terus bergerak dan menggeliat, hingga akhirnya masuk ke dalam mulut si remaja dan terdorong ke tenggorokannya. Panik, ia kemudian berlari ke rumahnya. Beberapa anggota keluarganya lantas ikut panik dan mencoba untuk menarik belut tersebut keluar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Remaja ini kemudian dilarikan ke klinik setempat tetapi ketika dokter mencoba mencari cara untuk mengeluarkan ikan tersebut, ia kesulitan dan menyarankan agar remaja malang ini dibawa ke rumah sakit yang memiliki peralatan medis lebih lengkap. Ia pun kemudian dibawa ke Dhaka Medical College Hospital. Pada waktu ini, ia mulai mengalami kesulitan bernapas.
Sesampainya di rumah sakit, ayahnya menjelaskan kepada dokter bahwa ada belut hidup tersangkut di tenggorokan anaknya. Namun karena tak dapat dilihat, dokter memeriksa tenggorokannya dan melihat terdapat beberapa luka. Meskipun tetap, belut tersebut tak terlihat.
Mereka kemudian memutuskan untuk melakukan operasi darurat pada leher depan remaja tersebut, yakni dengan memasukkan selang napas ke dalam tenggorokan agar remaja tersebut bisa bernapas. Meskipun cara tersebut sudah dilakukan, dokter beberapa kali mengungkapkan bahwa udara yang masuk ke dalam paru-paru remaja tersebut tidak cukup dan ini membahayakan nyawanya.
Sekitar 5 jam setelah peristiwa itu terjadi, dokter akhirnya menemukan sirip ekor belut tersebut melalui lubang yang mereka buat saat mengoperasi leher remaja tersebut. Dokter kemudian menarik sirip belut tersebut keluar dari tenggorokan si remaja. Bersyukur, saluran pernapasannya kembali berfungsi seperti normal.
Belut tersebut dalam kondisi mati ketika dikeluarkan dari tenggorokan remaja tersebut. Namun diyakini ia sempat hidup dan bergerak-gerak karena ditemukan beberapa luka lecet di tenggorokan remaja tersebut. Belut ini sendiri dikenal secara lokal sebagai Guchi Baim, atau belut berduri India. Belut ini memiliki panjang sekitar 15-16 cm dan lebar 2 cm.
"Kasus-kasus seperti ini sangat jarang terjadi, namun dia sangat beruntung masih hidup. Kasus semacam ini sulit didiagnosis dan diatasi karena ikan hidup atau apapun itu umumnya menghambat jalan napas jika tersangkut," ungkap dokter bedah yang menangani remaja tersebut, dr Kanu Saha, seperti dikutip dari Medical Daily, Kamis (8/1/2015).
(ajg/vit)











































