Alergi Segala Hal, Kakak Adik Ini Hanya Bisa Konsumsi 7 Makanan

Alergi Segala Hal, Kakak Adik Ini Hanya Bisa Konsumsi 7 Makanan

- detikHealth
Kamis, 08 Jan 2015 16:05 WIB
Alergi Segala Hal, Kakak Adik Ini Hanya Bisa Konsumsi 7 Makanan
Christopher dan Alexander Merrett (Foto: Daily Mail)
Colchester, Inggris - Siapa sangka dua kakak beradik yang ceria ini ternyata memiliki alergi parah terhadap begitu banyak makanan. Bahkan saking banyaknya, orang tua mereka mengklaim hanya ada tujuh jenis makanan yang aman dikonsumsi oleh kedua anak mereka.
 
Christopher dan Alexander Merrett hanya bisa makan kentang, ubi jalar, ham, serta kue dan biskuit yang terbuat dari tepung maizena. Terkadang mereka juga bisa makan daging ayam atau kalkun di gerai makanan cepat saji tertentu seperti Nandos dan KFC, karena kedua gerai ini mengolah makanan produksi mereka secara terpisah.

Ibu Christopher tahu ada yang salah dengan anak ketiganya itu ketika ia mulai disapih. Anehnya, semenjak diberi susu sapi, Christopher justru muntah-muntah dan diare, sering terserang infeksi dan terpaksa harus mengonsumsi antibiotik.

Sejak saat itu juga, Christopher, dan diikuti oleh Alexander, terus memperlihatkan reaksi alergi bila disodori berbagai jenis produk dari susu, yang biasanya digemari anak-anak. Begitu juga dengan telur, gandum, soya, apel, anggur, dan tomat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak hanya itu, kakak beradik yang tinggal di Colchester, Inggris ini juga alergi pada segala jenis gula buatan dan bahan kimia yang terkandung dalam makanan seperti sulphite, histamine, sorbitol, maltitol, mannitol, termasuk alergi debu, hewan peliharaan, pohon birch dan alergi pada serbuk sari tanaman.

"Jangankan memegang, kontak dengan bekas makanannya saja bisa memicu reaksi alergi, seperti gatal-gatal, lidah membengkak yang menyebabkan mereka susah bernapas, lalu mereka bisa kejang-kejang," ungkap sang ibu, Michelle (39) seperti dikutip dari Daily Mail, Kamis (8/1/2015).
 
Meski usia mereka masing-masing baru lima tahun dan 18 bulan, baik Christopher maupun Alexander harus bolak-balik ke dokter dan menjalani beragam tes. Kedua orang tua mereka juga diajari untuk menggunakan EpiPen yang biasa dipakai untuk mencegah munculnya syok anafilaktik, reaksi paling parah dari alergi yang bisa mengakibatkan kematian.

Pernah suatu ketika, Christopher harus dilarikan ke rumah sakit hanya karena menyentuh sebuah troli belanjaan yang kebetulan ada bekas susunya. Ia juga pernah tiba-tiba kejang hebat setelah memakan remah-remah keju yang ditaburkan di atas pasta yang menjadi makan siangnya.
 
"Padahal tak ada riwayat alergi makanan di keluarga kami, jadi kami syok dibuatnya. Apalagi di day care, teman-teman Christopher tak mau mencuci tangannya setelah memegang mainan, dan mainan itu dipegang Christopher, ia langsung kejang-kejang karenanya," tegas sang ibu.
 
Beruntung seluruh anggota keluarga Merrett sekarang sudah memahami apa yang dirasakan Christopher, sehingga bila sewaktu-waktu terjadi reaksi, mereka tak panik lagi. Christopher bisa hidup normal dan kini sedang menjalani tahun pertamanya di sekolah.

Ibu Christopher sangat bersyukur ruang makan di sekolah putranya terpisah dengan ruang kelas. Kendati kehati-hatian tetap mereka tekankan. "Masalahnya ketika reaksi alergi itu muncul, kita tak pernah bisa memastikan apakah itu reaksi alergi betulan atau hal lain," keluh ibu Christopher.

Ia juga merasa terbantu dengan peraturan pemerintah yang baru, di mana setiap restoran di Inggris harus memberitahukan kepada konsumen bahwa komposisi makanan mereka mengandung salah satu dari 14 jenis alergen yang paling sering ditemukan pada anak-anak Inggris seperti susu dan kacang.
 
Uniknya, karena harus mengecek tiap komposisi makanan buah hati mereka, melakukan riset dan berdiskusi tentang kondisi alergi yang dialami kedua anak mereka, kini Michael (51) dan Michelle bisa dibilang pakar dalam hal alergi.

Bahkan untuk menyebarkan pengetahuan mereka, keduanya pun membuat situs bertajuk allergyEssex.co.uk, berisi berbagai informasi tentang produk makanan yang bebas alergen untuk keluarga-keluarga lain yang merasakan perjuangan yang sama dengan mereka.

Maureen Jenkins dari Allergy UK mengatakan anak yang alergi dan intoleran pada lebih dari satu jenis makanan terbilang langka. "Tapi ini benar-benar ada. Saya memahami kondisi mereka, karena hidup akan jadi sangat sulit jika Anda alergi pada banyak hal," katanya.

(lil/vit)

Berita Terkait