Di Inggris, boob job atau operasi untuk memperbaiki payudara yang mengendur atau membuatnya terlihat lebih montok ternyata masih sangat digemari. Tercatat ada 11.000 wanita di sana yang menjalani operasi serupa tiap tahunnya.
Namun malang bagi Laura Damiani. Selepas menjalani operasi, ia merasakan nyeri yang luar biasa di payudara kirinya. "Dokter bedahnya membuat saya merasa sangat nyaman. Saya tentu berharap hasilnya bagus. Ia pun bilang ini akan fantastis dan menurutnya, saya tak perlu berpikir sebaliknya," tutur Damiani.
Ketika ia mengeluhkan rasa nyeri tersebut, dokter yang menanganinya mengatakan itu akan pulih dengan sendirinya. Akan tetapi Damiani mulai merasa ada yang salah ketika ia merasakan nyerinya semakin memburuk.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nekrosis atau semacam gangren pada pasien diabetes itu muncul sekitar 14 hari pasca operasi. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh sel-sel tubuh yang mengalami trauma parah. Akibatnya sel-sel tersebut mati dan jaringan di mana sel itu berada akan membusuk.
Dan dalam kasus Damiani, puting di payudaranyalah yang mati. Wanita yang bekerja sebagai manajer restoran itu pun harus dilarikan ke rumah sakit lagi untuk menjalani prosedur pengangkatan putingnya yang telah membusuk.
Satu hal yang membuat Damiani terkejut sekaligus kecewa adalah dokter bedahnya sendiri. Menurut Damiani, dokter tersebut justru tak begitu simpati dengan kondisinya.
"Dia bilang keadaan seperti ini bisa saja terjadi, dan ini sudah lama tidak ditemukan pada pasien-pasiennya," kenang Damiani. Namun ia berusaha bertanggung jawab dengan menangani nekrosis Damiani. Sayangnya karena puting wanita berumur 31 tahun itu sudah mengalami infeksi parah, ia terpaksa mengangkat seluruh jaringan tersebut.
"Pada dasarnya ia harus mengangkat seluruh bagian putingnya, termasuk areolanya, jadi tinggal kulit saja di payudara kiri saya," ungkap Damiani seperti dikutip dari Daily Mail, Sabtu (11/1/2015).
Kondisi ini otomatis membuat Damiani terpuruk dan depresi. Ia bahkan nyaris kehilangan kekasihnya, Wesley. Ia mengaku selama 1,5 tahun ia tak mau keluar rumah atau melakukan aktivitas lainnya. Hingga akhirnya beberapa waktu lalu ia memberanikan diri untuk memperbaiki payudaranya.
Kali ini ia memanfaatkan jasa dokter bedah lain. Setelah dua kali operasi, salah satunya operasi rekonstruksi, akhirnya Damiani bisa menikmati hidup lagi. "Saya tak perlu lagi bersembunyi," pungkasnya.
(lil/up)











































