Setelah diperiksa, dokter bedah mengatakan bahwa kornea Liz sudah terpisah dan melengkung keluar hingga Liz butuh transplantasi kornea dengan 50 jahitan di mata kanannya. Dokter mendiagnosis Liz dengan keratoconus (KC) yakni gangguan degeneratif berupa penipisan kornea yang menyebabkan distorsi visual.
Keratoconus terjadi pada satu dari 2.000 orang. Namun, kesulitan diagnosis sering membuat kondisi ini sulit diatasi dengan akurat. Selain distorsi visual, KC juga menyebabkan penglihatan buram, gambat menjadi dobel, dan sensitivitas pada cahaya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beberapa tahun pasca menjalani tranplantasi kornea, Liz mengalami masalah yang sama pada mata kirinya. Saat bangun tidur, wanita yang berprofesi sebagai seniman ini mengeluh sakit di mata kiri dan penglihatannya pun melemah.
Lagi-lagi, dokter meminta Liz untuk menjalani transplantasi kornea mata kiri. Akhirnya, Liz melakukan tranplantasidi Abergele Hospital pada Maret 2012 lalu dengan 25 jahitan di mata kirinya.
"Saya tahu saya berisiko besar mengalami KC karena ibu dan saudara perempuan saya pun mengalaminya. Tapi tidak pernah terpikirkan oleh saya jika bola mata saya sampai 'meledak' seperti itu dan saya amat kesakitan. Walau begitu, sekarang saya beruntung karena penglihatan saya bisa normal kembali," papar Liz.
(rdn/up)











































