Kini setelah tiga dekade dunia medis terhambat memproduksi jenis antibiotik baru, ilmuwan dari Northeastern University di Boston, Amerika Serikat, akhirnya berhasil memecahkan masalah tersebut.
Antibiotik baru yang dinamakan teixobactin dilaporkan berhasil membasmi infeksi bakteri pada tikus tanpa ada perlawanan. Bakteri yang berhasil ditumpas di antaranya seperti tuberculosis dan septicaemia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Teixobactin masuk ke dalam kelompok senyawa baru yang membunuh bakteri dengan menghancurkan dinding sel. Tes di laboratoirum menunjukkan bahwa teixobactin merupakan racun bagi bakteri tapi tidak berbahaya untuk jaringan hewan mamalia seperti tikus.
Peneliti mengatakan kemungkinan bakteri mengembangkan resistansi terhadap jenis obat ini kecil. Pasalnya teixobactin bekerja dengan cara yang sulit untuk diadaptasi oleh bakteri.
"Ini adalah antibiotik yang pada intinya telah berevolusi bebas dari resistansi. Teixobactin punya beberapa cara independen untuk meminimalisir berkembangnya resistansi," kata Lewis.
Senyawa baru ini telah dipatenkan oleh Lewis yang juga salah satu pendiri perusahaan farmasi NovoBiotic. Teixobactin ditemukan lewat cara mengkultur berbagai macam bakteri di laboratorium menggunakan media tanah. Dari berbagai jenis bakteri yang dianggap sebagai kandidat kuat, senyawa kimia dari bakteri kemudian dikumpulkan dan dites efektivitasnya.
(up/up)











































