Temuan ini berdasarkan analisis data yang dilakukan Dr Mingfeng Zhang, MD, PhD dan koleganya di Brigham and Women's Hospital, Boston terhadap Nurses' Health Study II. Data tersebut mengamati 99.128 perawat wanita selama 20 tahun.
Dr Zhang dan timnya menyesuaikan faktor-faktor risiko untuk delapan jenis kanker yakni kanker payudara, tiroid, usus besar, ovarium, serviks, endometriosis, melanoma, dan non-Hodgkin lymphoma dengan wanita yang memiliki sejarah jerawat parah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ditambahkan Dr Zhang, penelitian sebelumnya juga telah mengaitkan riwayat munculnya jerawat parah saat remaja lebih memungkinkan seseorang memiliki tahu lalat. Maka dari itu, melalui temuan ini setidaknya bisa ditunjukkan bahwa jerawat menjadi salah satu faktor melanoma.
"Riwayat jerawat saat remaja mungkin bisa dimasukkan menjadi faktor risiko baru pada melanoma. Setidaknya, hal ini bisa membuat para remaja untuk lebih peduli lagi ketika mereka dirasa mengalami jerawat yang tidak wajar dan segera memeriksakan diri ke dokter," tutur Dr Zhang.
Meski demikian, Dr Zhang menekankan masih diperlukan studi lebih lanjut lagi terhadap hubungan jerawat dengan risiko kanker kulit pada wanita.
(rdn/up)











































