Global Nutrition Report 2014 yang diselenggarakan di Roma, Italia, tahun lalu menghasilkan beberapa rekomendasi dan temuan soal kualitas gizi dan nutrisi di negara-negara dunia. Dalam rekomendasinya, GNR mengatakan Indonesia termasuk yang mempunyai permasalahan gizi yang cukup berat.
Prof Endang L Achadi, MPH, pakar kesehatan masyarakat dari Universitas Indonesia sekaligus salah satu tim penulir GNR, mengatakan masalah gizi dan nutrisi di Indonesia termasuk berat. Indonesia merupakan salah satu dari 17 negara di dunia yang punya tiga masalah gizi di waktu bersamaan, yakni stunting (anak lahir pendek), wasting (kurus, berat badan tak sesuai tinggi) dan obesitas atau kelebihan berat badan.
Baca juga: Kekurangan Zat Besi Juga Berpengaruh pada Kesehatan Jantung Lho
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam laporannya, Prof Endang mengatakan bahwa 37,2 persen balita Indonesia mengidap stunting, 12,1 persen mengidap wasting dan 11,9 persen mengalami kelebihan berat badan. Jika dibiarkan, masalah ini akan menjadi beban di kemudian hari.
Direktur Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak Kementerian Kesehatan, Dr Anung Sugihantono, MKes mengatakan bahwa masalah-masalah gizi yang dialami balita mengancam bonus demografi. Sebabnya bonus demografi berupa kelompok umur produktif ini bisa menjadi beban karena terserang penyakit tidak menular.
Baca juga: Ilmuwan Kembangkan Alternatif Makanan Pengganti untuk Atasi Malnutrisi
"Kita akan mengalami beban ganda terkait pengendalian penyakit menular yang belum selesai, sedangkan di sisi lain kasus penyakit tidak menular meningkat," tutur Anung.
Global Nutrition Report 2014 memang tidak hanya membahas Indonesia saja, namun juga ratusan negara lain di dunia. Dalam acara yang diselenggarakan Bappenas ini juga hadir banyak pakar dari berbagai bidang terkait, termasuk kesehatan masyarakat, gizi dan nutrisi serta akademisi dan perwakilan dari pemerintah daerah. (mrs/vit)











































