Agar Pekerjaan Tak Terasa Berat dan Bikin Stres, Yuk Coba Lakukan 5 Hal Ini

Agar Pekerjaan Tak Terasa Berat dan Bikin Stres, Yuk Coba Lakukan 5 Hal Ini

- detikHealth
Jumat, 13 Feb 2015 11:04 WIB
Agar Pekerjaan Tak Terasa Berat dan Bikin Stres, Yuk Coba Lakukan 5 Hal Ini
ilustrasi (Foto: Thinkstock)
Jakarta -

Beberapa orang masih sering merasa gugup ketika tampil di muka umum. Kini kegugupan tersebut bisa diakali dengan mengubah postur tubuh. Postur tubuh yang baik dapat menstimulasi otak untuk melakukan pekerjaan lebih baik dan bisa membantu seseorang tampil lebih percaya diri.

Menurut pakar bahasa tubuh dan peneliti dari University of California, Berkeley Haas School of Business, Dr Tanya Vacharkulksemsuk, postur tubuh bisa meningkatkan perubahan di tingkat fisiologis seperti perubahan hormon. Hal itu karena portur tubuh bisa meningkatkan kadar testoteron sambil menurunkan hormon stres kortisol yang ada di dalam tubuh.

"Misalnya ketika orang membaca kalimat dengan alis berkerut, orang-orang akan membaca kalimat tersebut dengan nada tinggi dan terkesan marah," ucap Dr Tanya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam studi yang dilakukan di Jerman, disebutkan bahwa mengerutkan alis bisa meningkatkan perasaan marah dan sebal, menurunkan rasa senang dan minat akan sesuatu. Sehingga bahasa tubuh ini bisa menyebabkan perasaan negatif.

Berikut ini Dr Amy Cuddy, Profesor psikologi sosial Harvard Business School menjelaskan beberapa fungsi bahasa tubuh sederhana yang bermanfaat untuk membantu pekerjaan sehari-hari seperti ditulis detikHealth pada Jumat (13/2/2015):

1. Jangan Membungkuk

ilustrasi (Foto: Thinkstock)
Penelitian dari San Francisco State University menemukan bahwa membungkuk dapat menurunkan energi dan membuat seseorang merasa tertekan. Hal itu diasumsikan, dengan postur tegak seseorang dapat memiliki mood dan energi yang meningkat.

Selain itu, beban tubuh pun meningkat pada posisi duduk membungkuk, duduk, berdiri membungkuk, dan berdiri. Saat seseorang berada di angkutan umum seperti kereta atau Transjakarta pun bisa disiasatinya dengan berdiri sambil bersandar agar membuat beban tubuh lebih ringan.

Baca juga: Duh Pegalnya Berdiri Berdesakan Berjam-jam Akibat Macet

2. Melipat Tangan

ilustrasi (Foto: Thinkstock)
Gerakan melipat tangan sering disebut sebagai bahasa tubuh yang kurang sopan. Namun, para penelti di Universitas Rochester menemukan bahwa orang yang menyilangkan tangannya ketika mengerjakan tugas memiliki ketekunan yang lebih baik ketika mengerjakan tugas bila dibandingkan dengan orang yang hanya meletakkan tangan di atas pangkuan.

3. Menggunakan Bahasa Tubuh

ilustrasi (Foto: Thinkstock)
Menggunakan gestur atau bahasa tubuh dalam menyampaikan sesuatu pada orang lain merupakan cara yang terbaik dalam mengingat hal yang akan disampaikan. Sebuah studi yang menganalisis murid sekolah dasar menemukan, seorang anak yang ditugaskan menjelaskan sesuatu di depan kelas menggunakan bahasa tubuh mampu mengingat hal yang akan disampaikan. Kemampuan tersebut lebih baik bila dibandingkan dengan siswa yang tidak menggunakan bahasa tubuh.

4. Menegangkan Otot

ilustrasi (Foto: Thinkstock)
Para ilmuwan menemukan, seseorang yang mengepalkan tangannya saat mengerjakan tugas bisa disebut bisa menyelesaikan tugas lebih cepat karena kegiatan tersebut bisa menegangkan otot-ototnya. Dalam penelitian itu, seorang mahasiswa diuji coba melakukan kepalan tangan di air dingin sambil mencicipi minuman cuka yang asam.

Hasilnya, para siswa yang mengencangkan otot-ototnya dengan mengepalkan tangan memiliki waktu yang lebih singkat dalam menyelesaikan percobaan itu.

5. Tersenyum

ilustrasi (Foto: Thinkstock)
Tersenyum bisa menurunkan denyut jantung dan meningkatkan kadar endorfin, sehingga seseorang bisa merasa lebih bahagia dan menjadi lebih positif. Sekalipun senyum tersebut merupakan senyum palsu yang memperlihatkan seluruh gigi selebar-lebarnya. Akan tetapi manfaat dari hubungan bahasa tubuh yang mempengaruhi mindset ini masih dalam tahap penelitian para ilmuwan.
Halaman 2 dari 6
Penelitian dari San Francisco State University menemukan bahwa membungkuk dapat menurunkan energi dan membuat seseorang merasa tertekan. Hal itu diasumsikan, dengan postur tegak seseorang dapat memiliki mood dan energi yang meningkat.

Selain itu, beban tubuh pun meningkat pada posisi duduk membungkuk, duduk, berdiri membungkuk, dan berdiri. Saat seseorang berada di angkutan umum seperti kereta atau Transjakarta pun bisa disiasatinya dengan berdiri sambil bersandar agar membuat beban tubuh lebih ringan.

Baca juga: Duh Pegalnya Berdiri Berdesakan Berjam-jam Akibat Macet

Gerakan melipat tangan sering disebut sebagai bahasa tubuh yang kurang sopan. Namun, para penelti di Universitas Rochester menemukan bahwa orang yang menyilangkan tangannya ketika mengerjakan tugas memiliki ketekunan yang lebih baik ketika mengerjakan tugas bila dibandingkan dengan orang yang hanya meletakkan tangan di atas pangkuan.

Menggunakan gestur atau bahasa tubuh dalam menyampaikan sesuatu pada orang lain merupakan cara yang terbaik dalam mengingat hal yang akan disampaikan. Sebuah studi yang menganalisis murid sekolah dasar menemukan, seorang anak yang ditugaskan menjelaskan sesuatu di depan kelas menggunakan bahasa tubuh mampu mengingat hal yang akan disampaikan. Kemampuan tersebut lebih baik bila dibandingkan dengan siswa yang tidak menggunakan bahasa tubuh.

Para ilmuwan menemukan, seseorang yang mengepalkan tangannya saat mengerjakan tugas bisa disebut bisa menyelesaikan tugas lebih cepat karena kegiatan tersebut bisa menegangkan otot-ototnya. Dalam penelitian itu, seorang mahasiswa diuji coba melakukan kepalan tangan di air dingin sambil mencicipi minuman cuka yang asam.

Hasilnya, para siswa yang mengencangkan otot-ototnya dengan mengepalkan tangan memiliki waktu yang lebih singkat dalam menyelesaikan percobaan itu.

Tersenyum bisa menurunkan denyut jantung dan meningkatkan kadar endorfin, sehingga seseorang bisa merasa lebih bahagia dan menjadi lebih positif. Sekalipun senyum tersebut merupakan senyum palsu yang memperlihatkan seluruh gigi selebar-lebarnya. Akan tetapi manfaat dari hubungan bahasa tubuh yang mempengaruhi mindset ini masih dalam tahap penelitian para ilmuwan.

(rdn/up)

Berita Terkait