Baru-baru ini, Manuela Ferreira dari The George Institute for Global Health di University of Sydney dan rekannya melakukan studi untuk mengetahui apa saja pemicu nyeri punggung yang kerap tak disadari penderitanya. Untuk studi ini, Ferreira melibatkan 1.000 orang.
Peserta adalah mereka yang sering mengalami nyeri punggung tiba-tiba di tahun 2011 hingga 2012. Peserta ditanyai apakah mereka mengalami salah satu dari 12 kemungkinan pemicu nyeri punggung dua jam sebelum nyeri punggung itu muncul.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sehingga, saat bangun tidur tanpa disadari posisi lempengan tulang belakang terganggu hingga timbul rasa nyeri. Selain itu, nyeri punggung yang muncul juga bisa terjadi karena kegiatan harian yang melibatkan posisi tidak pas. Misalnya, mengangkat beban terlalu berat atau melakukan gerakan yang tidak semestinya.
Baca juga: Cara Sederhana untuk Mengatasi Nyeri Punggung Bagian Bawah
"Aktivitas dengan posisi yang tidak sesuai meningkatkan risiko nyeri punggung sampai 8 kali. Sementara, risiko nyeri 5-6 kali jika dalam aktivitas tersebut posisi tubuh sudah pas tetapi melibatkan benda-benda tertentu, pergerakan tubuh, dan interaksi dengan orang lain," lanjut Ferreira.
Selain itu, terganggu saat melakukan tugas juga bisa meningkatkan risiko nyeri punggung bagian bawah sebesar 25%. Bahkan, kelelahan secara fisik dan mental bisa membuat risiko nyeri punggung empat kali lebih besar. Maka dari itu, Ferreira sangat mengimbau masyarakat untuk lebih memperhatikan lagi kondisi punggung mereka.
"Saat beraktivitas termasuk tidur, perhatikan lagi posisi tubuh Anda. Hindari gerakan tiba-tiba atau cepat yang bisa meningkatkan risiko nyeri punggung. Misalnya mengangkat sebuah barang atau membawa sesuatu, pastikan lagi posisi Anda sudah pas. Jika kurang yakin bagaimana posisi yang baik, konsultasikan dengan dokter Anda," pesan Ferreira.
Baca juga: Alas Tidur yang Seperti Ini Bisa Cegah Sakit Punggung
(rdn/up)











































