Perusahaan farmasi Kalbe Farma akhirnya menyampaikan penjelasan terkait penarikan produk obatnya. Bukan hanya obat anestesi Buvanest Spinal yang ditarik, melainkan juga produk injeksi Asam Tranexamat Generik.
"Perseroan melakukan hal ini sebagai prosedur pengendalian mutu dan tanggung jawab preventif agar konsumen terlindungi secara maksimal," tulis Vidjongtius, Corporate Secretary PT Kalbe Farma Tbk dalam suratnya kepada Otoritas Jasa Keuangan, Senin (16/2/2015).
Dalam laporannya tersebut Kalbe menyebut 2 produk yang ditarik yakni seluruh batch Buvanest Spinal 0,5 persen Heavy 4 ml dan Asam Tranexamat Generik 500 mg/Amp 5 ml dengan nomor batch 629668 dan 630025. Penarikan sukarela dilakukan pada 12 Februari 2015.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kalbe juga menyampaikan, pihaknya telah memulai penelaahan lebih lanjut yang hingga kini masih berlangsung, berkoordinasi dengan instansi pemerintahan terkait. Langkah ini sebagai komitmen untuk bertanggung jawab atas segala produk dan layanannya.
Diberitakan sebelumnya, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) tengah melakukan investigasi terkait penarikan obat anestesi Buvanest Spinal produksi Kalbe Farma. Informasi lebih lanjut akan disampaikan BPOM setelah hasil investigasi keluar.
"Untuk saat ini sedang dilakukan penarikan secara sukarela terhadap seluruh produk Buvanest Spinal oleh produsen yang memproduksinya," jelas Roy.
Baca juga: Obat Anestesi Ditarik dari Peredaran, BPOM Lakukan Investigasi
Buvanest merupakan injeksi anestesi yang mengandung Bupivacaine 5 mg/mL, sedangkan Asam Tranexamat merupakan obat untuk mengatasi perdarahan. Keduanya merupakan obat injeksi dengan kemasan berbentuk ampul atau vial.
(up/vit)











































