Tim dari Komisi IX DPR RI hari ini melakukan kunjungan kerja ke pabrik Kalbe Farma di Cikarang, Jawa Barat. Dalam kunjungan ini, mereka mengamati sampel obat yang diduga bermasalah yakni Buvanest Spinal dan Asam Tranexamat Generik.
"Mereka ingin lihat fisik ampul, dan kita tunjukkan dan jelaskan perbedaannya di mana," kata Corporate Secretary PT Kalbe Farma, Vidjongtius saat ditemui detikHealth di Cikarang, Jumat (20/2/2015).
Salah seorang anggota DPR yang ikut dalam kunjungan tersebut, Rieke Diah Pitaloka, tampak serius mengamati sampel obat dalam kemasan ampul yang dibungkus plastik. Petugas dari Kalbe Farma memberikan penjelasan, yang ditanggapi dengan anggukan para wakil rakyat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Dugaan Isi Obat Tertukar, Kemenkes: Tak Ada Laporan Korban di Tempat Lain
Kunjungan kerja Komisi IX DPR RI hari ini dilakukan di dua tempat, yakni pabrik Kalbe Farma di Cikarang Jawa Barat, dan RS Siloam di Karawaci, Tangerang. Hasil kunjungan ini akan menjadi masukan bagi panitia kerja (panja) yang akan memonitor investigasi kasus meninggalnya 2 pasien RS Siloam Karawaci usai pemberian injeksi Buvanest Spinal.
Menyusul kasus tersebut, Kalbe Farma melakukan penarikan secara nasional terhadap seluruh batch Buvanest Spinal 0,5 persen Heavy 4 ml dan Asam Tranexamat Generik 500 mg/Amp 5 ml dengan nomor batch 629668 dan 630025. Penarikan secara sukarela ini dilakukan pada 12 Februari 2015.
Baca juga: 2 Pasien Meninggal Usai Disuntik Anestesi, RS Siloam Yakin Sesuai Prosedur
(up/vit)











































