Salah satu anggota tim, Fadela Chaib dari World Health Organization (WHO) mengatakan pada Februari 2015 ada 50 kasus infeksi MERS baru di Arab. Jumlah tersebut merupakan kasus infeksi terbanyak sejak virus pertama kali muncul pada tahun 2012.
Baca juga: Dokter Temukan Bukti Pertama MERS Ditularkan Unta ke Manusia
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Meskipun wabah ini masih kecil jika dibandingkan tahun lalu, kami tetap harus mengerti apa yang akan terjadi selanjutnya," imbuh Chaib.
MERS adalah penyakit pernapasan yang menyebabkan batuk-batuk, demam, sulit bernapas, dan bisa menyebabkan pneumonia serta gagal ginjal. Studi awal menunjukkan bahwa virus berkaitan erat dengan hewan unta dan telah membunuh 360 orang yang sebagian besar dari daerah Arab.
Dalam keterangan tertulis WHO mengaku khawatir terkait MERS dan potensinya menyebar secara internasional. WHO mengkritik pemerintah Arab yang dinilai lambat melakukan studi untuk mengidentifikasi sumber penyakit dan bagaimana virus menyebar.
"Mereka (pemerintah Arab) ada kemajuan, tapi masih banyak yang harus dilakukan," tutup Chaib.
Baca juga: April: Wabah MERS di Timur Tengah Bayangi Calon Jamaah Haji-Umrah
(fds/vit)











































