Rasa nyeri dan pegal di tubuh kerap dianggap sepele. Kebanyakan orang mungkin memilih untuk mengonsumsi obat pereda nyeri atau datang ke tukang urut untuk mengatasinya.
Padahal, kebiasaan ini justru bisa membuat kondisi semakin parah. Terlebih jika penyebab utamanya tidak ditangani.
Spesialis anestesiologi dan terapi intensif dari Siloam Hospital Agora dr Reno Yonora, SpAn-TI, mengatakan nyeri yang sering muncul terus-menerus bisa menjadi sinyal adanya masalah pada tubuh.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Rasa nyeri itu kalau tidak diselesaikan, yakin pasti akan muncul masalah lain," kata dr Reno dalam Health Talk di Siloam Hospital Agora, Jakarta Pusat, Rabu (10/12/2025).
Menurutnya, nyeri yang berulang kerap berkaitan dengan gangguan pada sendi, bukan semata-mata otot. Keluhan yang sering dirasakan biasanya berupa pegal-pegal yang menetap.
Obat Pereda Nyeri Bukan Solusi Utama
dr Reno menegaskan nyeri yang sering kambuh meski sudah minum obat, tidak selalu berarti masalahnya sudah selesai. Terlebih, jika nyeri muncul di area yang sama dan berulang dalam jangka waktu lama.
"Ketika minum obat dan nyerinya berkurang, itu wajar. Tapi, kalau nyeri muncul lagi saat obat diminum, terpicu aktivitas yang sama, dan terjadi hampir reguler, itu menunjukkan nyerinya belum hilang," jelasnya.
Waspada Dampak Jangka Panjang
Jika keluhan nyeri berlangsung selama dua hingga tiga bulan, kondisi tersebut tidak bisa lagi diatasi hanya dengan obat. Konsumsi pereda nyeri secara berlebihan juga bisa berdampak pada fungsi organ tubuh.
"Kalau kebiasaan minum obat hanya untuk menghilangkan nyeri, itu harus hati-hati. Banyak organ yang mengelola obat di tubuh mulai tidak nyaman, seperti ginjal dan hati," tegas dr Reno.
Ia juga mengingatkan kebiasaan tersebut bisa berdampak panjang. Sebaiknya, segera berkonsultasi dengan ahlinya agar dapat ditangani sampai ke sendi, penyebab nyeri itu muncul.
"Nanti 10 tahun kemudian, kalau sudah terbiasa menghilangkan nyeri dengan obat, fungsi organ bisa menurun dan mulai muncul masalah," pungkasnya.











































