David Quammen, penulis yang terkenal sering menuliskan soal alam dan lingkungan, mengeluarkan hipotesis soal sejarah AIDS. Quammen meneliti sampel gen dari manusia dan simpanse, sembari melacak jejak-jejak AIDS di Afrika.
Hasilnya, ditemukan bahwa AIDS pertama kali menyerang seorang pemburu di sunga Sangha, Kamerun. Sang pemburu yang tak disebutkan namanya tersebut tertular Human Immunodeficiency Virus (HIV) dari simpanse yang ia buru dan makan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Setelah itu, sang pemburu kemungkinan besar melakukan hubungan seksual, dan menularkannya kepada pasangannya. Siklus seksual ini berlanjut hingga AIDS sampai di Kongo pada medio 1910 atau 1920," tutur Quammen, dikutip dari buku terbarunya, 'The Chimp and The River: How AIDS Emerged from an African Forest', Senin (23/2/2015).
Quammen melanjutkan bahwa di Kongo sedang terjadi infeksi penyakit tropis di daerah tersebut. Terbatasnya sarana dan prasarana kesehatan membuat segala penyakit disembuhkan dengan jarum suntik.
Tentu saja ini meningkatkan potensi penularan HIV. Quammen mengatakan bahwa pada saat itu, sangat wajar satu jarum suntik digunakan untuk lebih dari 36 orang dalam satu hari.
"Ketika akhirnya virus itu masuk melalui jarum suntik ke cukup orang, kira-kira beberapa ratus, penularannya tidak akan berhenti, tidak akan habis, dan penularan melalui hubungan seksual melanjutkan potensi penularan lewat jarum suntik tersebut," ungkap Quammen lagi.
Baca juga: Peneliti Belgia Temukan Strain HIV Baru yang Lebih Agresif di Kuba
Quammen melanjutkan bahwa Kongo yang merupakan jajahan Perancis memiliki banyak pekerja yang berasal dari kepulan karibia termasuk Haiti. Diduga, HIV akhirnya masuk ke Amerika setelah menyebar ke Haiti.
Teori Quammen ini membantah teori sebelumnya yang mengatakan bahwa seorang pramugara asal Kanada yang membawa HIV ke Amerika. Pramugara bernama Gaetan Dugas tersebut disebut membawa HIV ke Amerika setelah berulang kali melakukan hubungan seksual sesama jenis.
"Dugas menjadi sorotan karena ia ditengarai sengaja menyerbarkan HIV, dan menjadi patient zero. Padahal, HIV masuk ke Amerika jauh sebelum Dugas akhirnya aktif secara seksual," ungkapnya.
(mrs/vit)











































