Miliaran Orang Berisiko Tuli, WHO: Dengarkan Musik Maksimal Satu Jam Saja

Jakarta -

Sekitar 1,1 miliar orang dewasa muda di dunia dikatakan oleh World Health Organization (WHO) berisiko alami masalah pendengaran. Hal tersebut dikarenakan banyak di antara mereka mendengarkan musik terlalu keras dan dalam waktu yang lama.

Dalam laporan tertulis WHO audio player, konser, dan bar disebut memiliki ancaman serius terhadap kesehatan indra pendengaran. Statistik menunjukkan bahwa 43 juta orang dengan usia 12 sampai 35 tahun saat ini sudah memiliki masalah kesulitan mendengar.

WHO mengatakan setengah orang pada kelompok usia tersebut berasal dari negara-negara kaya dan menengah. Mereka terekspos tingkat suara yang tidak aman dari perangkat audionya. Sementara itu 40 persen lainnya terekspos tingkat suara yang merusak dari konser-konser dan bar.

Baca juga: Tuli Gara-gara Doyan Dengar Musik Keras

"Apa yang kami sedang berusaha lakukan adalah meningkatkan kesadaran isu yang jarang dibicarakan, tapi memiliki potensi untuk mengakibatkan kerusakan besar yang sebetulnya mudah dicegah," ujar direktur WHO untuk pencegahan cedera, Dr Etienne Krug, seperti dikutip dari BBC pada Senin (2/3/2015).

WHO menyarankan agar mendengarkan musik dengan pengaturan keras suara 60 persen dan tak lebih dari satu jam. Jika berada di konser atau bar maka diharapkan seseorang mengambil posisi jauh-jauh dari speaker dan sesekali cari tempat sepi untuk istirahat sejenak.

"Kami menyadari bawah hal ini akan sedikit sulit diterapkan, sama seperti konsumsi alkohol, ada banyak faktor terkait kesenangan yang tidak mudah untuk dirubah," ungkap Krug.

Selain tanggung jawab individu, WHO mengatakan bahwa pemerintah dan industri juga harus memperhatikan hal ini secara serius.

Baca juga: 3 dari 4 Remaja Jadi Agak Tuli Seusai Nonton Konser Musik

(fds/up)