Prof Zainul A Djaafar, SpTHT-KL(K) dari RS Khusus THT-Bedah KL Proklamasi mengatakan bahwa gendang telinga yang pecah akibat infeksi telinga tengah akut masih bisa sembuh dengan sendiri. Asalkan, gizi, daya tahan tubuh serta lingkungan tempat tinggal anak terjaga dengan baik.
"Sebenarnya bisa sembuh sendiri. Asal daya tahan tubuh bagus, gizi bagus dan tidak sering berada di ruangan dengan ventilasi yang buruk, apalagi jika tinggal dengan perokok," ungkapnya, dalam temu media SOHO Global Health di RS Khusus THT-Bedah KL Proklamasi, Jl Proklamasi, Jakarta Timur, Kamis (5/3/2015).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika syarat-syarat tersebut tak dipenuhi, Prof Zainul mengatakan bahwa besar kemungkinan infeksi anak malah akan bertambah parah. Infeksi telinga akan meningkat menjadi otitis media supuratif kronik (OMSK) dalam waktu dua sampai tiga bulan.
Otitis media supuratif kronik adalah infeksi yang menyebabkan gendang telinga tak bisa menutup. Hal ini disebabkan oleh munculnya jaringan yang menghambat penutupan gendang telinga. Akibatnya, telinga akan mengeluarkan cairan atau nanah yang seringkali disebut 'congek' oleh masyarakat awam.
Cairan keluar terus menerus sehingga membuat telinga anak sering berair. Pada beberapa kasus, cairan ini juga bisa mengeras dan mengering di dalam telinga, sehingga membuat anak mengalami gangguan pendengaran.
"Kalau masih dalam tahap ini namanya OMSK jinak. Meski jarang mengancam kehidupan, tapi kalau tidak diobati nanti perlahan-lahan anak pendengarannya akan terganggu dan akhirnya mengalami ketulian," ungkap Prof Zainal.
Lebih lanjut, Prof Zainul mengatakan bahwa ada pula kasus OMSK yang menyebabkan kematian. Dalam hal ini, penyakit tersebut disebut sebagai OMSK maglia. Ciri utamanya adalah tumor yang terjadi di belakang telinga.
Baca juga: Konsultasi Umum: Masalah Telinga
"Kalau di belakang telinganya ada tumor itu berarti sudah OMSK maglia atau sudah bahaya. Ini pengobatannya tak bisa lagi dengan obat saja, harus dilakukan operasi bedah," ungkapnya lagi.
Karena itu, ia berpesan kepada orang tua untuk tidak menganggap remeh cairan yang keluar dari telinga. Cairan tersebut bukanlah akibat dari gaya hidup yang jorok dan hal yang menjijikkan, namun merupakan gejala awal bahwa telinga anak sedang tak beres dan memiliki risiko penyakit berbahaya.
(rsm/vit)











































