Ketika Zombie Menyerang, Ilmuwan Sarankan Sembunyi di Pegunungan

Ketika Zombie Menyerang, Ilmuwan Sarankan Sembunyi di Pegunungan

- detikHealth
Rabu, 11 Mar 2015 07:10 WIB
Ketika Zombie Menyerang, Ilmuwan Sarankan Sembunyi di Pegunungan
Illustrasi: Thinkstock
New York -

Makhluk zombie atau mayat yang kembali hidup populer di bermacam karya-karya fiksi dan menjadi ikon horor di berbagai tempat. Banyak orang menyukai zombie bahkan satu tim ilmuwan dari Amerika Serikat melakukan studi ilmiah memperkirakan di mana tempat paling aman jika wabah zombie terjadi.

Dalam karya fiksi, zombie di deskripsikan sebagai manusia atau makhluk hidup lain yang terinfeksi suatu penyakit dan kemudian menyerang orang disekitarnya. Penyakit menyebar lewat luka yang dilakukan oleh zombie kepada orang lain dan menjadi wabah dengan cepat.

Baca juga: Ciuman Tidak Bisa Menularkan Flu?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Alex Alemi beserta rekannya dari Cornell University, New York, terinspirasi dari kisah zombie meneliti serius hal ini. Menggunakan perhitungan matematis ia menjalankan simulasi di mana tempat paling aman jika ada wabah penyakit zombie terjadi.

"Kami melakukan simulasi penuh memperhitungkan 307 juta individu di Amerika Serikat dan ribuan kasus infeksi untuk melihat siapa yang akan terinfeksi dan siapa yang tidak," ujar Alemi kepada Live Science dan dikutip pada Rabu (11/3/2015).

Hasilnya Alemi beserta rekannya mengambil kesimpulan bahwa daerah pegunungan adalah tempat paling aman bila terjadi wabah. Ia sampai pada kesimpulan tersebut karena pegunungan adalah tempat yang interaksi manusianya paling minim.

Temuan tersebut Alemi presentasikan pada pertemuan American Physical Society di San Antonio. Ia mengatakan tema studi tentang infeksi zombie ini hanya contoh agar penelitian lebih menarik. Model simulasi yang dibuatnya dalam kehidupan nyata sebetulnya dapat digunakan untuk penyakit menular lain.

"Kami berharap dengan wabah zombie kami bisa mengenalkan kepada orang-orang bahwa teknik simulasi ini dapat dijadikan model untuk penyakit nyata," tutup Alemi.

Baca juga: Ini yang Harus Dilakukan untuk Kurangi Risiko Penyebaran Infeksi di RS

(fds/vta)

Berita Terkait