Namun, banyak orang yang tidak tahu bagaimana cara mengukur kualitas tidur anak. dr Rini Sekartini, SpA, dokter anak konsultan tumbuh kembang dari RSCM Jakarta, menjelaskan cara melihat kualitas tidur pada si kecil adalah dengan 'BEARS' sleep screening.
Baca juga: Perhatikan Hal Berikut Sebelum Menetapkan Rutinitas Tidur Bayi https://health.detik.com/read/2012/08/31/150030/2004499/1300/perhatikan-hal-berikut-sebelum-menetapkan-rutinitas-tidur-bayi
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
'BEARS' yang dimaksud adalah: Bed Time (waktu tidur malam), Exessive day time sleepiness (waktu tidur ketika siang hari), Awakeness (frekuensi terbangun di malam hari), Regulating & duration of sleep (lama waktu tidur), dan Snoring (mendengkur).
Baca juga: Posisi Tidur Terbaik Bagi Bayi di Siang Hari dan Malam Hari
"Anak-anak juga mendengkur, biasanya snoring (mendengkur) terjadi pada anak obesitas atau dengan amandel yang besar. Disarankan untuk dikontrol, jika tidak dikontrol bisa saja anak menjadi sleep apnea atau sulit bernapas saat tidur," pungkas dr Rini.
Ia juga menambahkan bahwa aktivitas anak di siang hari mempengaruhi tidurnya pada malam hari. "Disarankan untuk tidak berakvifitas terlalu aktif di atas jam 4 sore, itu dapat memengaruhi tidurnya. Mereka bisa mengigau hingga menangis," imbuhnya.
Baca juga: Leher Terlilit Kalung, Balita 21 Bulan Sempat Sulit Bernapas Saat Tidur
(ajg/vta)











































