Lelap Tidur, Sebagian Tangan Anak Albino ini Dipotong untuk Dijual

Lelap Tidur, Sebagian Tangan Anak Albino ini Dipotong untuk Dijual

- detikHealth
Jumat, 13 Mar 2015 07:34 WIB
Lelap Tidur, Sebagian Tangan Anak Albino ini Dipotong untuk Dijual
Illustrasi: Thinkstock
Kipenda, Tanzania - Ketika sedang lelap-lelapnya tertidur, Baraka Cosmas dan sang ibu dikagetkan oleh kehadiran sekawanan orang tak dikenal yang merangsek masuk ke rumah mereka. Mereka sengaja masuk untuk menyakiti Baraka.

Insiden ini berlangsung Sabtu (7/3) lalu. Baraka dan sang ibu, Prisca Shaman saat itu sedang tertidur lelap di rumah mereka di Kipenda, Tanzania. Tiba-tiba sekelompok pria tak dikenal masuk ke rumah dan menyerang mereka berdua.

Tahu bahwa yang diincar adalah putranya, Prisca pun berupaya melawan. Namun tentu saja, Prisca takkan menang melawan beberapa orang pria sekaligus. Ketika sang ibu sudah lengah, pria-pria ini lantas memotong tangan kanan Baraka dengan sebilah golok, kemudian berlalu pergi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengetahui hal itu, tetangga mereka langsung melarikan keduanya ke rumah sakit. Beruntung keduanya masih sempat tertolong, walaupun pergelangan tangan kanan Baraka sudah tidak utuh lagi. Demikian dikutip dari Mirror, Jumat (13/3/2015).

Lantas mengapa pria-pria ini mengincar Baraka? Ternyata anak berusia enam tahun ini adalah seorang albino, atau orang-orang yang kekurangan pigmen pada kulit mereka. Diduga sekelompok pria yang menyerang Baraka akan menjual organnya tersebut ke dukun dengan harga tinggi.

Baca juga: Organnya Dipercaya Berkhasiat, Gadis Albino Diculik Ayahnya Sendiri

Sebagian masyarakat Tanzania masih percaya bahwa organ tubuh milik albino memiliki khasiat yang luar biasa dan konon bisa mendatangkan kekayaan dan keberuntungan seperti halnya jimat. Bahkan di pasar gelap, harganya bisa ratusan juta rupiah, terutama untuk kedua kaki, tangan dan kulit mereka.

Baraka sendiri merupakan anak albino ketiga yang mengalami penyerangan dalam kurun tiga bulan terakhir. Sebelumnya seorang bocah berusia 18 bulan, Yohana Bahati juga diculik dari rumahnya dan ditemukan tinggal berupa mayat yang termutilasi beberapa hari kemudian. Korban lain adalah Pendo Emmanuelle Nandi (4) yang tak pernah terlihat lagi sejak diculik bulan lalu.

Pemerintah Tanzania sendiri cukup kewalahan meredakan insiden yang dialami anak-anak malang ini. Salah satu tindakan yang tengah digencarkan pemerintah Tanzania adalah melarang praktik dukun. Bulan lalu, pemerintah menangkap 32 dukun di wilayah Geita. Kebetulan di wilayah ini pulalah ditemukan mayat Yohana.

Sebelumnya pemerintah juga memberi ganjaran hukuman mati kepada empat orang yang terlibat dalam pembunuhan empat wanita albino. Kendati demikian, upaya ini tidak menghentikan jual-beli organ albino ilegal yang masih saja berlangsung di negara miskin tersebut.

Baca juga: Ini Dia Keluarga Albino Terbesar di Dunia

(lil/up)

Berita Terkait