Kabar terbaru mengatakan bahwa tiga orang dokter dari Ignace Deen Hospital di Conakry positif terinfeksi Ebola. Total, sudah lebih dari 50 dokter yang terinfeksi Ebola sejak awal penyakit ini merebak setahun yang lalu.
Catatan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan bahwa terjadi peningkatan dalam rata-rata angka penularan virus per harinya. Jika pada awal tahun 2015 rata-rata 8 orang tertular dalam sehari, kini angka tersebut naik lebih dari dua kali lipat, menjadi 21 orang per harinya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Dituduh Sebarkan Virus Ebola, Palang Merah Guinea Sering Diserang Warga
"Karena itu upaya pengawasan harus lebih ditingkatkan. Lebih sulit membuat 10 kasus menjadi nol, daripada membuat 100 kasus menjadi 10. Upaya yang dilakukan harus 10 kali lebih baik," tutur dalam sebuah pidato, dikutip dari Reuters, Rabu (18/3/2015).
Fatoumata Lejeune-Kaba, juru bicara misu khusus PBB untuk Ebola menuturkan bahwa kemungkinan penyebab merebaknya penularan baru Ebola di Guinea sudah terlacak. Ia mengungkap bahwa penularan baru saat ini merupakan hasil dari pemakaman seorang wanita positif Ebola yang tak sesuai prosedur.
Pasalnya, peningkatan kasus ini hanya terfokus di daerah ibukota dan kota Forecariah. Fatoumata mengatakan bahwa jika tak tertangani, ada kemungkinan virus Ebola keburu menyebar ke kota-kota lain yang sudah relatif berkurang penularannya.
"Ini merupakan kemunduran besar yang disebabkan oleh perilaku individu. Sebagian orang tidak mengindahkan peraturan soal keamanan pemakaman yang sudak kami buat sejak tahun lalu, dan akibatnya langsung terasa ke masyarakat," ungkapnya.
Baca juga: Dukun Tradisional Jadi Pion Penting untuk Kalahkan Ebola di Guinea (Muhamad Reza Sulaiman/Nurvita Indarini)











































