Dokter tersebut mengidap misophonia, sebuah kondisi yang membuat orang merasa benci, jengkel, atau sejenisnya, saat mendengar suara tertentu. Pemicunya tidak selalu sama pada setiap orang, sementara pada kasus dr Barron pemicunya antara lain suara pasien menguap.
Suara-suara yang juga banyak membuat orang merasa jengkel antara lain suara orang makan sampai berdecak. Suara-suara yang berasal dari tangah, misalnya saat memainkan pulpen, serta suara desahan napas juga termasuk suara yang banyak dibenci orang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ilmuwan tidak mengetahui pasti apa yang menyebabkan rasa benci mendadak muncul saat mendengar suara tertentu. Meski tidak ada penjelasan lebih detail, Dr Barron menduga ada kaitan antara sistem auditory yang mengatur pendengaran dengan sisem limbik yang mengatur emosi.
Bagi Dr Barron, mempunyai gangguan misophonia sempat membuatnya frustrasi. Bertahun-tahun, orang-orang di lingkungannya menganggap perilakunya tidak wajar karena terlalu memberi perhatian khsuus pada suara-suara yang oleh orang lain tidak terlalu didengarkan.
Namun Dr Barron bukan satu-satnya orang yang sensitif terhadap suara tertentu. Survei The Times menunjukkan 5 jenis suara yang paling banyak memicu misophonia, seperti dirangkum dari Health.com, Senin (23/3/2015) berikut ini.
- Suara gemeretak tulang dan persendian (8 persen)
- Suara kuku beradu (10 persen)
- Suara mengunyah permen karet (18 persen)
- Suara menyeruput sup (25 persen)
Baca juga: Ilmuwan Ciptakan Rompi Khsusus, Pengganti Tongkat untuk Tunanetra (AN Uyung Pramudiarja/AN Uyung Pramudiarja)











































