Upaya penganggulangan Demam Berdarah Dengue (DBD) bakal menemui tantangan baru. Eijkmann Institute mengungkap fenomena genotype replacement, yakni tergantikannya virus lama dengan virus baru yang pertumbuhannya lebih cepat.
"Semakin tinggi kemampuan replikasinya, maka kemampuan untuk menyebar dari satu penderita ke penderita juga lebih cepat," kata Benediktus Yohan, M.Biomed, peneliti Dengue dari Eijkmann Institute, Senin (23/3/2015).
Dalam sebuah penelitian di Makassar, Sulawesi Selatan, para ilmuwan Eijkmann Institute mengungkap bahwa genotype I dari Dengue Virus 1 (DENV-1) mulai menggantikan keberadaan DENV-1 genotype IV. Dampaknya masih diteliti, namun dikhawatirkan bisa memicu Kejadian Luar Biasa (KLB).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Genotype IV yang dikenal selama ini telah dilaporkan sejak 1998, sedangkan genotype I belum pernah ditemukan sebelumnya di Indonesia. Penelitian Eijkmann Institute juga mengungkap bahwa genotype I tumbuh lebih cepat dibandingkan genotype IV.
Fenomena genotype replacement ini sebenarnya pernah terungkap dalam sebuah penelitian di Surabaya. Namun dalam penelitian kali ini, Eijkmann Institute membuktikannya secara in vitro menggunakan kultur sel.
"Itulah pentingnya kita melakukan pemetaan secara menyeluruh di Indonesia. Serotype apa yang paling dominan, dan dari serotype itu genotype apa yang bersirkulasi," kata Yohan.
Baca juga: Penelitian Belum Selesai, Vaksin DBD di Indonesia Masih Tahap Evaluasi
(up/vta)











































